JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terus mengejar tersangka dalam kasus judi online dan pencucian uang lewat aplikasi Binomo yang merugikan korban miliaran rupiah.
Total polisi saat ini telah menetapkan dan menahan 4 tersangka sejak kasus Binomo dilaporkan 3 Februari 2022.
"Masih ada beberapa tersangka yang bakal diungkap. Tapi kasus Binomo sudah 4 tersangka," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Polisi Sebut Perekrut Mitra Binomo Dapat Gaji 2.000-4.000 Dollar AS Per Bulan
Kasus ini berawal saat sejumlah korban Binomo melaporkan platform dan mitra kasus Binomo yakni influencer Indra Kesuma alias Indra Kenz (IK) ke Bareskrim.
Dari hasil pengembangan, polisi kemudian menetapkan Indra Kenz sebagai tersangka pada 24 Februari 2022.
Setelahnya polisi melakukan penyitaan barang bukti dan tracing asset. Penyidikan kasus tersebut pun berkembang sehingga menghasilkan tersangka baru lainnya.
Mitra Binomo dan guru yang mengajarkan Indra Kenz bermain trading, Fakar Suhartami Pratama (FSP) alias Fakarich pun ikut ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Bareskrim: Admin Grup Telegram Indra Kenz Terima Aliran Dana Sebesar Rp 308 Juta
"Dan Tersangka juga menerima aliran dana dari rekening tersangka Indra Kesuma alias Indra Kenz dengan total sebesar Rp 1.900.000.000," kata Whisnu saat dikonfirmasi, pada 5 April 2022.
Polisi juga mengungkap Indra Kenz dan Fakarich direkrut oleh Development Manager Binomo, Brian Edgar Nababan (BEN) yang kini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Brian merupakan pegawai dalam 404 Grup di Rusia. Perusahaan tersebut terafiliasi dengan platform Binomo di Tanah Air.
"Tersangka diterima sebagai Customer Support Platform Binomo yang bertugas menerima komplain dari pemain Binomo, terutama dari pemain Binomo di Indonesia," papar Whisnu.
Menurut Whisnu, sejak Februari 2019 Brian mendapatkan jabatan sebagai Development Manager aplikasi Binomo.
Ia menambahkan, Brian berperan menawarkan kepada influencer Indonesia untuk menjadi afiliator Binomo dengan keuntungan sistem bagi hasil.
Terbaru, seorang admin dari Indra Kenz bernama Wiky Mandara Nurhalim (WMN) juga ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Peran Fakarich di Kasus Binomo: Guru Indra Kenz, Direkrut Brian Edgar, hingga Buka Kursus Online
Wiky merupakan admin yang mengelola grup Telegram Indra Kenz. Selain itu, Wiky juga pernah membuat dan menyebarkan konten trading Binomo bersama Indra Kenz.
"Untuk tersangka Wiky atau WMN ada total kurang lebih menerima 308 juta rupiah," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Kombes Chandra Sukma Kumara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, 7 April 2022.
Tak hanya mendalami pelaku penipuan di lapangan, polisi juga telah mengantongi identitas petinggi aplikasi trading binary option platform Binomo yang ada di luar negeri.
Chandra menerangkan, informasi itu didapat dari hasil pendalaman terhadap tersangka Brian Edgar Nababan.
Akan tetapi, Chandra menyebutkan pihaknya tidak bisa mengungkapkan identitas bos Binomo itu.
Ia hanya mengatakan petinggi Binomo merupakan warga negara asing (WNA).
Baca juga: Mengenal 3 Provinsi Baru Indonesia di Papua: Ha Anim, Meepago, dan Lapago
"Untuk (petinggi) yang di luar negeri kita sudah ada ya karena memang ini kan dia masih pegawai (Brian) dia punya bos lagi. Ada bosnya itu. Tapi tidak akan kita ungkap. Ini orang asing," ujar Chandra.
Lebih lanjut, menurutnya, penyidik masih mendalami informasi bos Binomo di luar negeri itu.
Apalagi, menurutnya, Binomo di luar negeri berstatus legal.
"Belum masih didalami (soal upaya penangkapan), karena kan terkait Binomo kalau di luar negeri kan soalnya legal, bukan kewenangan otorisasi kita," ucap Chandra.
Selain itu, Chandra menjelaskan bahwa platform Binomo masuk ke Indonesia melalui perantara tersangka Brian Edgar Nababan (BEN).
Ia mengatakan, awalnya tidak mengetahui asal platform Binomo, apakah dari Indonesia atau Rusia.
Kemudian, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka Brian diketahui bahwa pusat platform Binomo dari Rusia.
"Awalnya kita kan nggak tahu nih Binomo ini di Indonesia apa Rusia. Tapi setelah ketangkapnya tersangka BEN ini, memang Binomo di Rusia itu masuk ke Indonesia melalui BEN," ucap Chandra.
Baca juga: Fakta-fakta Penangkapan Manager Development Binomo Brian Edgar Nababan
Chandra menyatakan, hanya Brian Edgar yang diutus oleh 404 Group untuk menangani platform Binomo di Indonesia.
Lebih lanjut, Chandra menyebutkan, Brian hanya merekrut Indra Kenz (IK) dan Fakar Suhartami Pratama (FSP) untuk menjadi mitra aplikasi Binomo di Indonesia.
Kendati demikian, pihaknya terus mendalami pihak-pihak terkait kasus Binomo.
"Data ataupun digital forensik kita terus dalami. Karena orang itu (BEN) nggak mungkin ngomong atau ngaku, nggak akan. Begitu sudah kita sodorin angka (bukti) baru dia ngaku," ucap Chandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.