Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim: Admin Grup Telegram Indra Kenz Terima Aliran Dana Sebesar Rp 308 Juta

Kompas.com - 07/04/2022, 15:26 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkapkan, tersangka baru dalam kasus penipuan via aplikasi Binomo bernama Wiky Mandara Nurhalim (WMN) pernah menerima uang sebesar Rp 308 juta dari tersangka Indra Kesuma alias Indra Kenz.

Adapun Wiky diketahui merupakan admin grup Telegram tersangka Indra Kenz.

"Untuk tersangka Wiky atau WMN ada total kurang lebih menerima 308 juta rupiah," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Kombes Chandra Sukma Kumara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Polri Tetapkan Admin Indra Kenz Tersangka di Kasus Binomo

Wiky, lanjut dia, juga disebutkan membuat dan menyebarkan konten trading Binomo bersama Indra Kenz.

"Tersangka WMN ini sebagai admin, jadi memang dia membuat Telegram grup dengan tersangka IK," jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya saat ini mendalami siapa saja yang ada di grup Telegram, serta keuntungan yang dinikmati tersangka Wiky.

Baca juga: Peran Fakarich di Kasus Binomo: Guru Indra Kenz, Direkrut Brian Edgar, hingga Buka Kursus Online

Kendati demikian, Chandra mengatakan belum menemukan bukti terkait keterlibatan Wiky membantu Indra menghilangkan barang bukti.

"Untuk menghilangkan barang bukti kita belum ada bukti ke sana," ujarnya.

Dalam penangkapan Wiky, penyidik menyita barang bukti berupa i-Phone 13, 2 laptop, dan 1 CPU.

Baca juga: Arini, Pegawai Bank yang Gelapkan Uang Rp 1,1 Miliar Milik Nasabah untuk Main Binomo, Sempat Jual Aset Pribadi

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan menyatakan pihaknya menangkap tersangka baru bernama Wiki (WMN).

Wiky ditangkap di kediamannya di wilayah Tangerang pada Rabu (6/4/2022) kemarin.

"Ketiga, yang baru ditangkap kemarin WMN atau Wiky," kata Whisnu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/3/2022).

Sebelum menetapkan dan menangkap Wiky sebagai tersangka, polisi telah menetapkan 3 tersangka lain yakni Influencer Indra Kesuma atau Indra Kenz (IK), Fakar Suhartami Pratama (FSP), serta Development Manager Brian Edgar Nababan (BEN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com