Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Megawati Resah Pernyataan soal Minyak Goreng Disalahartikan dan Ditarik-tarik ke Politik...

Kompas.com - 29/03/2022, 07:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih lekat dalam ingatan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri merasa heran banyak warga rela mengantre lama untuk membeli minyak goreng.

Megawati juga bertanya-tanya, apakah semua ibu hanya menggoreng makanan setiap harinya sampai harus berebutan untuk mendapatkan minyak.

Ucapan tersebut dilontarkan Megawati untuk menanggapi persoalan langka dan mahalnya minyak goreng di pasaran.

Hanya saja, pernyataan itu justru bak guntur di siang bolong bagi Mega. Sebab, Megawati mengaku justru lebih banyak mendapatkan cibiran daripada pujian dari pernyataannya itu.

Baca juga: Megawati: Saya Berani Bukan Sombong, tetapi Punya Keyakinan

Guna meluruskan maksud dari pernyataan soal minyak goreng itu, Megawati bersama partainya, PDI-P, menggelar acara bertajuk "Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng" di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Megawati 'turun gunung' dan membuka langsung acara demo masak tersebut. Sayang, ia hanya membukanya, tidak ikut memasak.

Hendak bantu ibu-ibu

Megawati mengemukakan, dirinya tak bermaksud mempertanyakan ibu-ibu yang rela mengantre minyak goreng, bahkan membuat penilaian terhadap ibu-ibu yang suka menggoreng masakan.

Sebaliknya, dia mengaku hanya memberikan saran agar masyarakat dapat memilih alternatif lain selain menggoreng. Caranya, menurut dia, dengan merebus masakan ketika sulit mendapatkan minyak goreng.

"Oleh sebab itulah saya mengintrodusir (memasak tanpa minyak goreng) nanti ada yang bilang 'oh Bu Mega bilang ndak boleh memasak dengan minyak goreng'. No (bukan)," kata Megawati saat membuka acara melalui virtual yang dikutip akun YouTube PDI Perjuangan, Senin.

Baca juga: Dituding Tak Bisa Masak, Megawati: Kapan-kapan Saya Praktikkan supaya Kalian Lihat

Megawati menilai, pernyataannya soal minyak goreng seperti disalahartikan dan cenderung diarahkan ke politik.

Padahal, dirinya mengeklaim tak bermaksud membenturkan masyarakat, terutama ibu-ibu.

"Jangan dong rakyat diombang-ambing dengan sebuah permainan politik yang menimbulkan pro dan kontra," jelasnya.

Soal stunting dan asupan makanan sehat

Presiden ke-5 RI itu menjelaskan, maksud dari pernyataannya soal minyak goreng beberapa waktu lalu dilandasi oleh kekhawatiran terkait masalah stunting di Indonesia.

Megawati mengaku prihatin dengan persoalan stunting yang masih terjadi.

Oleh karenanya, ia berpikir agar masyarakat hendaknya lebih mengonsumsi makanan atau asupan yang sehat, terutama bagi mereka yang memiliki anak-anak.

"Jadi, anak-anak itu jangan dibelikan ciki-ciki terus. Masih kenyang. Tapi, pertanyaannya yang ketiga adalah menjadi sehat atau tidak?," tanya Megawati.

Baca juga: Megawati Jelaskan Maksud Pernyataannya soal Saran Merebus Masakan Ketika Sulit Dapatkan Minyak Goreng

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu mengaku heran, mengapa ibu-ibu kerap memasak dengan cara menggoreng. Padahal, ada cara lain seperti merebus atau mengukus.

Megawati menilai tiada yang salah dari menyarankan cara lain untuk memasak makanan.

"Saya membantu memberikan sebuah pengetahuan bagi ibu-ibu yang mau melihat, mendengar untuk menambah pengetahuannya dalam asupan yang disebut makanan ini," imbuh Megawati.

"Asupan yang bukan hanya sembarangan. Asupan yang harus diketahui oleh rakyat adalah makanan sehat," sambung dia.

Baca juga: Curhat ala Megawati: Sedih dan Jengkel Dirundung soal Minyak Goreng hingga Menangis Jokowi Dihina

Calon presiden Megawati Soekarnoputri dan calon wakil presiden Prabowo Subianto mengisi hari tenang menjelang pemilu presiden dengan masak bersama di kediaman Megawati di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2009).KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Calon presiden Megawati Soekarnoputri dan calon wakil presiden Prabowo Subianto mengisi hari tenang menjelang pemilu presiden dengan masak bersama di kediaman Megawati di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2009).

Jelaskan makna politik dengan minyak goreng

Pada kesempatan tersebut, Megawati juga menjelaskan bahwa politik merupakan salah satu bagian dari kehidupan masyarakat.

Oleh karenanya, dia menilai tidak ada yang salah jika ikut berkomentar soal kisruh minyak goreng.

"Tadi mungkin pada rapat kita yang diperluas bahwa politik bukan politik. Politic is not only politic," tegasnya.

Hal tersebut diungkapkannya setelah mengatakan banyak pihak yang menilai aneh dirinya karena ikut mengurusi minyak goreng.

Pihak-pihak itu, menilai Megawati semestinya hanya mengurusi urusan politik semata, tanpa ikut campur soal urusan kisruh minyak goreng, apalagi terkait makanan atau asupan.

Akui sedih dan jengkel

Dari pernyataannya soal minyak goreng tempo hari, Megawati mengaku banyak mendapatkan perundungan.

Dia pun sedih dan jengkel karena komentarnya itu justru malah menuai kritik. Ia pun mengeluhkan hal tersebut kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

Baca juga: Singgung soal Stunting, Megawati: Anak-anak Jangan Dibelikan Ciki Terus

"Sampai saya bilang sama Sekjen, aku usul lho, jengkel saya, enak saja. Memangnya saya pembohong apa, dibilang enggak ada empati. Sakit hati saya sebagai perempuan, enak aja. Kayak saya enggak pernah tahu soal perempuan. Betul apa ndak?" kata Megawati.

Megawati mengaku tidak masalah jika mendapatkan cibiran dalam urusan politik. Hal itu diakuinya sudah biasa.

Namun, dirinya justru heran lantaran tengah berupaya membantu mencarikan solusi atas masalah minyak goreng, justru mendapatkan cibiran.

"Saya bilang Mas Hasto, kesel aku deh. Keselnya saya bukan karena di-bully urusan politik, terserah. Tapi ini mau bantu ibu-ibu supaya anaknya makannya baik dan lain sebagainya. Ini hakikat kehidupan lho. Kok saya dipelintar-pelintir enggak jelas, maaf saja dah," ujar Mega.

Ajak tanding memasak

Pernyataan Megawati soal minyak goreng malah menjadi bumerang bagi dirinya.

Sebab, ia mengemukakan ada pihak yang malah mempertanyakan apakah memang ahli di bidang makanan dan masak-memasak.

Oleh karena itu, Megawati berjanji akan mengadakan demo memasak di mana dirinya sendiri yang akan mempraktekannya.

Baca juga: Disinggung Aneh Ikut Campur Urusan Makanan, Megawati: Politic Is Not Only Politic

"Nanti deh, kapan kapan deh, supaya jangan mulut saya saja yang ngomong. Tak praktekan supaya kalian lihat. Saya ini bisa masak atau tidak," kata Megawati.

Ia pun bahkan menantang pihak-pihak tersebut untuk bertanding masak. Dirinya mengeklaim, bakal memenangkan pertandingan masak itu.

Sebelum gong pertandingan dimulai, Megawati telah mengeklaim diri bahwa makanan yang akan dibuatnya pasti disukai banyak orang.

"Ayo tanding. Kalau saya enggak menang, banyak yang sudah ngerasain masakan saya selalu enak. Enggak ada yang bilang enggak enak. Kenapa? Karena saya memang bisa masak lho," imbuh Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com