Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung Aneh Ikut Campur Urusan Makanan, Megawati: "Politic Is Not Only Politic"

Kompas.com - 28/03/2022, 17:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengatakan, ada pihak yang menyebut dirinya aneh karena ikut campur soal urusan makanan.

Sebab, sebagai seorang tokoh politik, Mega semestinya hanya mengurusi urusan politik semata.

Namun, menurut Mega, politik seharusnya dilihat dengan jangkauan yang lebih luas. Pasalnya, politik merupakan salah satu bagian dari kehidupan masyarakat.

"Tadi mungkin pada rapat kita yang diperluas bahwa politik bukan politik. Politic is not only politic," kata Megawati dalam acara PDI-P bertajuk "Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng", Senin (28/3/2022).

Presiden kelima RI itu menuturkan, siapapun yang ingin mengerti politik, maka dirinya harus sangat menghayati kehidupan.

Baca juga: Megawati Jelaskan Maksud Pernyataannya soal Saran Merebus Masakan Ketika Sulit Dapatkan Minyak Goreng

Ia kemudian menyinggung pesan Presiden pertama RI yang juga ayahnya, Soekarno, yang mengajarkan bahwa politik harusnya mementingkan kepentingan masyarakat.

"Ketika saya bertanya pada ayah saya, sebenarnya kalau berpolitik itu yang paling penting untuk rakyat sebetulnya apa, bapak?," tanya Megawati kecil kepada Soekarno.

"Beliau dengan enteng mengatakan yang namanya perut harus kenyang. Sangat lucu kan ya," sambung Mega.

Saat itu, Ia mengaku, dirinya tidak langsung memahami apa maksud pernyataan Soekarno. Namun, ketika usia bertambah, Megawati mulai memahami maksud perkataan ayahnya.

"Saya mulai sangat mengerti. Tentu, karena saya dapat merasakan kalau lapar saja, untuk mengerjakan PR (pekerjaan rumah) sekolah itu rasanya susah sekali," cerita Mega.

Sebelumnya diberitakan, Megawati ramai diperbincangkan usai melontarkan pernyataan terkait minyak goreng yang mahal dan langka.

Baca juga: Dituding Tak Bisa Masak, Megawati: Kapan-kapan Saya Praktikkan supaya Kalian Lihat

Kondisi itu kemudian membuat ibu-ibu rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng. Belakangan, Megawati menyarankan agar masyarakat merebus makanan yang hendak dikonsumsinya.

"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, 'Jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya,'" ujarnya, dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan YouTube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Pernyataan tersebut kemudian viral di media sosial yang tak pelak membuat Mega menuai banyak cibiran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com