JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman akhirnya buka suara mengenai desakan mundur yang dialamatkan kepadanya.
Desakan itu sebelumnya dilontarkan sejumlah pihak karena Anwar berencana menikahi adik kandung Presiden RI Joko Widodo, Idayati, pada 26 Mei 2022 nanti di Solo.
Apa saja kata Anwar?
1. Yakin Idayati takdir Allah
Anwar meyakini bahwa rencana pernikahannya dengan Idayati adalah takdir Tuhan.
Ia bercerita, ia dan Idayati sama-sama ditinggal oleh mantan istri dan suami masing-masing yang tutup usia.
Baca juga: Yakini Menikahi Adik Jokowi Keputusan Tuhan, Anwar Usman Beri Sinyal Tak Akan Mundur dari MK
“Siapa pun orangnya, sebenarnya itu hak mutlak Allah untuk menentukan si A dengan si B, si B dengan si A. Saya dengan siapa pun, tidak bisa dilarang oleh siapa pun,” ujar Anwar dalam Stadium General Fakultas Syariah IAIN Pekalongan, Jumat (25/3/2022).
“Ketika melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan Allah, ada orang-orang tertentu yang meminta untuk mengundurkan diri dari sebuah jabatan. Apakah saya harus mengingkari keputusan Allah? Tidak,” imbuhnya.
2. Tegaskan tak terkait politik
Anwar menepis isu dari sejumlah pihak yang menganggap rencana pernikahannya dengan Idayati terkait dengan politik.
“Ada yang mengatakan rencana pernikahan dikait-kaitkan dengan politik, naudzubillah, tidak,” ujar Anwar dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Ketua MK soal Rencana Pernikahan dengan Adik Jokowi: Ada yang Kait-kaitkan dengan Politik
Alasannya, kata Anwar, ia merupakan hakim konstitusi yang diutus oleh Mahkamah Agung. Dari sembilan orang hakim konstitusi yang ada, tiga merupakan utusan Mahkamah Agung, tiga dari DPR, dan tiga lainnya dari Presiden.
“Saya tidak ada hubungannya (dengan presiden dan partai politik),” tambahnya.
3. Tegaskan patuh pada konstitusi
Anwar mengeklaim bahwa dirinya akan tetap taat pada konstitusi meskipun bakal jadi adik ipar presiden.
Komitmen ini, lanjutnya, telah ia lakukan sejak pertama kali ia bergelut dengan dunia kehakiman.
“Saya sudah menjadi calon hakim dari 1985. Alhamdulillah saya tidak pernah takut kepada siapa pun kecuali kepada Allah dan saya hanya tunduk pada konstitusi, pada UUD dan segala macam peraturan perundangan,” ujar Anwar.
Baca juga: Anwar Usman: Apakah karena Menikah Integritas Saya sebagai Ketua MK Berubah?
“Apakah karena saya menikahi seseorang tertentu lalu integritas saya sebagai seorang hakim konstitusi, atau Ketua Mahkamah Konstitusi akan berubah?” lanjutnya.
4. Beri sinyal tak akan mundur
Anwar memberi sinyal bahwa dirinya tak akan mundur dari posisinya.
Untuk mendukung sikapnya, Anwar mengutip sejumlah ayat dalam konstitusi dan dalam Alquran, seperti Pasal 28B ayat 1, Pasal 29 ayat 1 UUD 1945, juga surat An-nisa ayat 3 tentang pernikahan dan mengembangkan keluarga, serta Surat An-nisa ayat 58 tentang memutus perkara dengan adil.
“Apa itu adil, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Artinya putusan itu tidak tergantung jabatan seseorang, atau keluarga seseorang,” kata Anwar.
Ia mengaku, jarang orang mengetahui bahwa hati dan jiwanya "selembut salju".
"Tapi sekalinya bicara, ketika saya mengatakan A, selangkah pun saya tidak akan mundur. Karena sangat kuat dengan prinsip dan keyakinan saya apa yang saya yakini sebagai kebenaran, apa pun akan saya hadapi," ujar Anwar.
“Ada yang menginginkan suara saya, menunggu jawaban saya mundur. Loh gimana? Memaksa saya harus melawan keputusan Allah? Memaksa saya mengingkari konstitusi, undang-undang? Enggak,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.