Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan 20 Juta UMKM Masuk "Marketplace", Jokowi Ingin Izin Usaha Dipermudah

Kompas.com - 28/03/2022, 12:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran pemerintah pusat hingga daerah bekerja keras memperbaiki ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ia ingin izin usaha terus dipermudah dan akses terhadap permodalan diperluas.

"Perizinan-perizinan harus terus dipermudah, akses terhadap permodalan juga harus diperluas, inovasi dan teknologi harus terus diperkuat, dan produk produk UMKM kita harus semakin kreatif dan menarik," kata Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Rakornas dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Jokowi: UMKM Harus Banjiri Marketplace dengan Produk Dalam Negeri

Bersamaan dengan itu, Jokowi juga menginstruksikan jajaran pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM-SDM UMKM.

Caranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan, mengenalkan teknologi produksi, hingga memanfaatkan teknologi digital.

Selain itu, pemerintah juga diminta menyusun basis data tunggal UMKM tanah air. Ini penting untuk menavigasi pengembangan UMKM supaya lebih fokus, terarah, dan berkelanjutan.

"Dan membawa para pelaku usaha kecil koperasi untuk semakin maju dan semakin sejahtera," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, momentum pandemi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong percepatan transformasi digital.

Semakin banyak UMKM yang mengisi marketplace atau pasar digital, kata dia, semakin cepat UMKM naik kelas. Ia ingin UMKM tanah air menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global.

"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kita harus membanjiri marketplace, UMKM koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita," katanya.

Baca juga: Pengamat Nilai Amarah Jokowi Tegur Menteri Sinyal Momentum Reshuffle

Selama masa pandemi, tercatat ada 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital. Menurut Jokowi, jumlah ini belum cukup dan harus terus ditingkatkan.

Presiden menargetkan, sebanyak 20 juta UMKM masuk ke marketplace di tahun ini. Angka tersebut diharapkan meningkat menjadi 24 juta di tahun 2023, dan 30 juta UMKM di 2024.

Jokowi sadar bahwa banyak yang harus dibenahi untuk mencapai target tersebut dari hulu sampai hilir.

Menurutnya, produk-produk UMKM harus semakin berkualitas dan kompetitif. Pembenahan pengemasan hingga branding harus segera dilakukan.

Baca juga: Murka Jokowi Menteri Pakai Barang Impor, Mutu Produk Lokal Disebut Harus Bersaing

Terkait ini, Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.

Melalui perpres tersebut, presiden ingin ekosistem kewirausahaan nasional semakin banyak melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang baru, yang produktif, kreatif, dan siap memajukan UMKM Indonesia dan bersaing di pasar global.

"Ini target, kalau semua bekerja keras, memiliki keinginan yang sama mencapai target yang telah kita tentukan, Saya yakin Insya Allah kita semuanya bisa melakukan," kata kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com