Salin Artikel

Targetkan 20 Juta UMKM Masuk "Marketplace", Jokowi Ingin Izin Usaha Dipermudah

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran pemerintah pusat hingga daerah bekerja keras memperbaiki ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ia ingin izin usaha terus dipermudah dan akses terhadap permodalan diperluas.

"Perizinan-perizinan harus terus dipermudah, akses terhadap permodalan juga harus diperluas, inovasi dan teknologi harus terus diperkuat, dan produk produk UMKM kita harus semakin kreatif dan menarik," kata Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Rakornas dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Bersamaan dengan itu, Jokowi juga menginstruksikan jajaran pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM-SDM UMKM.

Caranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan, mengenalkan teknologi produksi, hingga memanfaatkan teknologi digital.

Selain itu, pemerintah juga diminta menyusun basis data tunggal UMKM tanah air. Ini penting untuk menavigasi pengembangan UMKM supaya lebih fokus, terarah, dan berkelanjutan.

"Dan membawa para pelaku usaha kecil koperasi untuk semakin maju dan semakin sejahtera," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, momentum pandemi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong percepatan transformasi digital.

Semakin banyak UMKM yang mengisi marketplace atau pasar digital, kata dia, semakin cepat UMKM naik kelas. Ia ingin UMKM tanah air menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global.

"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kita harus membanjiri marketplace, UMKM koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita," katanya.

Selama masa pandemi, tercatat ada 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital. Menurut Jokowi, jumlah ini belum cukup dan harus terus ditingkatkan.

Presiden menargetkan, sebanyak 20 juta UMKM masuk ke marketplace di tahun ini. Angka tersebut diharapkan meningkat menjadi 24 juta di tahun 2023, dan 30 juta UMKM di 2024.

Jokowi sadar bahwa banyak yang harus dibenahi untuk mencapai target tersebut dari hulu sampai hilir.

Menurutnya, produk-produk UMKM harus semakin berkualitas dan kompetitif. Pembenahan pengemasan hingga branding harus segera dilakukan.

Terkait ini, Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.

Melalui perpres tersebut, presiden ingin ekosistem kewirausahaan nasional semakin banyak melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang baru, yang produktif, kreatif, dan siap memajukan UMKM Indonesia dan bersaing di pasar global.

"Ini target, kalau semua bekerja keras, memiliki keinginan yang sama mencapai target yang telah kita tentukan, Saya yakin Insya Allah kita semuanya bisa melakukan," kata kepala negara.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/28/12303841/targetkan-20-juta-umkm-masuk-marketplace-jokowi-ingin-izin-usaha-dipermudah

Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke