Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pelatihan Kader Nasional, PDI-P Optimistis Menang Pemilu Tiga Kali

Kompas.com - 21/03/2022, 17:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP PDI Perjuangan menggelar Pelatihan Kader Nasional (PKN), Senin (21/3/2022), sebagai upaya untuk memenangkan pemilu yang ketiga kalinya pada pemilu mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto yang membuka pelatihan tersebut sempat  memekikkan tiga kali salam "Merdeka".

"Merdeka… Merdeka…. Merdeka….Salam merdekanya tiga kali, menang pemilu tiga kali,” kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Senin.

Seperti diketahui, PDI Perjuangan telah memenangkan dua pemilu berturut-turut, yakni pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Jika pada Pemilu 2024 PDI Perjuangan kembali memenangkan pemilu, maka itu akan menjadi yang ketiga kalinya.

Menurut Hasto, pelatihan ini merupakan bagian dari ikhtiar PDI-P untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia.

Baca juga: Politikus PDI-P Nilai Usulan Hak Angket Minyak Goreng oleh F-PKS Berlebihan

Menurut dia, partai dan kader harus terus digembleng agar tidak pernah kehilangan energi juang dan mempunyai orientasi masa depan.

“Apa yang dilakukan PDI Perjuangan sekarang akan menentukan nasib Indonesia 25 tahun ke depan,” ujar Hasto.

Hasto pun menyoroti sekolah partai yang menurut dia pembangunannya memang untuk memperkuat intelektualitas kader partai.

Para kader, kata Hasto, didorong memperkuat intelektualitas dengan cara mempelajari seluruh ide, gagasan, dan cita-cita Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

“Serta mendorong lahirnya calon pemimpin dari proses yang turun di tengah-tengah rakyat,” imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PDI-P bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menjelaskan tujuan pelatihan ini adalah untuk mendidik kader partai yang sadar dan militan dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga: Penunjukan Sudirman Said Jadi Komisaris Utama Transjakarta, Dikritik PDI-P tetapi Didukung PSI

Dijelaskan Djarot, Pancasila adalah ideologi yang hidup atau living ideology. Ideologi itu tertanam di jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia sejak berabad lalu.

Pancasila kemudian digali oleh Bung Karno dan menjadi perekat untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

Tambah Djarot, Pancasila takkan terwujud tanpa militansi dan keyakinan bahwa ide itu adalah kebenaran.

“Maka diperlukan kader partai yang oleh Bung Karno disebut bewust, sadar, militan, dan meyakini dia akan mampu melaksanakannya,” kata Djarot.

Djarot mengatakan, PDI-P mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pendidikan politik dan kaderisasi berjenjang secara terus-menerus, berkelanjutan, terarah.

Hal-hal tersebut, kata dia, ditujukan untuk mewujudkan konsolidasi ideologi, konsolidasi organisasi-partai dan konsolidasi menuju pemenangan Pemilu 2024.

Baca juga: Sama dengan PDI-P, F-Nasdem Juga Nilai Usulan Amendemen UUD 1945 soal PPHN Perlu Ditunda

“Oleh karenanya Pendidikan Kaderisasi Tingkat Nasional diharapkan mampu melahirkan para kader pemimpin dan calon guru kader yang militan, berintegritas, loyal, berdedikasi, dan mempunyai elan perjuangan yang tidak mengenal lelah dalam membesarkan Partai dan memenangkan Pemilu 2024,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com