Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Isma Yatun dan Haerul Saleh, Dua Anggota BPK Pilihan Komisi XI DPR

Kompas.com - 19/03/2022, 17:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR menetapkan dua anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode terpilih, Isma Yatun dan Haerul Saleh, Jumat (18/3/2022) malam.

Isma dan Haerul terpilih setelah meraup suara terbanyak dalam proses voting atau pemungutan suara. Isma memperoleh 46 suara, sedangkan Haerul mendapat 37 suara dari total suara sebanyak 112 suara.

Isma dan Haerul menyisihkan 13 nama yang mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sejak Kamis (17/3/2022) hingga Jumat kemarin.

Lantas, seperti apa sosok Isma dan Haerul?

Profil Isma Yatun

Isma Yatun merupakan petahana yang saat ini menjabat sebagai Anggota IV BPK sejak Oktober 2019 lalu, ia pertama kali bergabung ke BPK pada April 2017 ketika ia menjabat sebagai Anggota V BPK.

Sebelum bergabung ke BPK, Isma rupanya mempunyai kiprah cukup panjang di dunia politik.

Perempuan kelahiran 12 Oktober 1965 itu pernah menduduki sejumlah jabatan di PDI Perjuangan, antara lain wakil ketua DPD PDI-P Lampung serta wakil bendahara Fraksi PDI-P di DPR RI.

Baca juga: Komisi XI Pilih Haerul Saleh dan Isma Yatun sebagai Anggota BPK

Lulusan S1 Teknik Kimia Universitas Sriwijaya dan S2 Teknik Kimia Universitas Indonesia itu tercatat sebagai anggota DPR sejak tahun 2006 hingga 2017.

Isma pernah duduk di Komisi VII, Komisi X, Komisi IX, dan Badan Anggaran DPR. Komisi-komisi tersebut membidangi antara lain keuangan dan perbankan, energi, lingkungan hidup, hingga pendidikan serta pemuda dan olahraga.

Adapun sebelum terjun ke dunia politik, Isma berkarir di Bank Danamon pada 1990-1997 dan PT Elnusa Petro Teknik pada 1997-1999.

Profil Haerul Saleh

Sama seperti Isma, Haerul juga memiliki latar belakang sebagai politisi, bahkan saat ini ia masih duduk sebagai anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Gerindra.

Haerul tercatat menjadi anggota dewan sejak tahun 2014, ia kembali masuk ke Senayan pada tahun 2020 melalui mekanisme pergantian antarwaktu menggantikan Imran, kader Gerindra yang meninggal dunia pada 28 Maret 2020.

Baca juga: Pertimbangan Komisi XI Pilih Isma Yatun dan Haerul Saleh Jadi Anggota BPK

Pada 2019, Haerul juga sempat mengikuti proses seleksi calon anggota BPK setelah ia tak terpilih menjadi wakil rakyat lewat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Dikutip dari situs resmi DPR, Pria kelahiran 12 Agustus 1981 ini tercatat pernah menjadi komisaris di sejumlah perusahaan yakni PT Kolaka Inti Perkasa, PT Kolaka Inti Komoditi, dan PT Laburindo Alam Makmur.

Lulusan S1 Ilmu Hukum Universitas Satria ini juga pernah tergabung ke beberapa organisasi, yaitu Pemuda Panca Marga, Pemuda Tani Indonesia, Majelis Pemuda Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com