Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Puas dengan Pernyataan Jokowi Soal Stunting, Megawati: Harusnya Tidak Ada

Kompas.com - 18/03/2022, 11:43 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku tidak puas dengan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai realisasi penurunan angka stunting.

Ia mengatakan, seharusnya pemerintah berani untuk menargetkan angka stunting di Indonesia menjadi 0 persen, alih-alih menurunkan.

"Pak Jokowi bilang stunting sudah mulai ada penurunan, buat saya, saya tidak puas. Stunting harusnya tidak ada di republik ini dengan anemia. Titik. Bisakah itu dilakukan? Tentunya bisa," kata Megawati seperti dikutip dari webinar Cegah Stunting untuk Generasi Emas yang disiarkan Youtube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Ia pun mengatakan, permasalahan pencegahan stunting sebenarnya bukan masalah anggaran, namun bagaimana cara komunikasi pemangku kebijakan kepada masyarakat.

Baca juga: Sampai Ngelus Dada Soal Urusan Minyak Goreng, Megawati: Lha Kok Sampai Njelimet Gitu

Megawati menilai, seharusnya pejabat publik bisa memberikan arahan kepada masyarakat dengan kalimat sederhana mengenai cara untuk memenuhi nutrisi anak sebagai langkah pencegahan stunting.

"Saya selalu diomongkan, kalau orang miskin duitnya nggak ada. Tapi coba, kamu punya kebun tidak? Mengapa tidak ditanam di kebon itu hal-hal yang praktis untuk jadi makanan, misalnya sawi, kangkung, bayam, itu kan mudah," kata Megawati.

Pemerintahan Presien Joko Widodo sendiri menargetkan persentase stuning bisa diturunkan dari 24,4 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usia mengikuti ratas pengendalian stunting di Istana Kepresidenan, Selasa (11/1/2022).

"Tadi Bapak Presiden memberikan target yang jelas, yaitu menurunkan stunting kita. Per tahun 2021 ini kan ada di angka 24,4 persen. Beliau mengharapkan bisa mencapai angka 14 persen di tahun 2024," ujar Budi dalam keterangan pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Tinjau Persemaian Rumpin bersama Megawati

Merujuk kepada target tersebut, Kemenkes melakukan perhitungan bahwa per 2022 penurunan angka stunting harus berkisar 2,7 persen.

Besaran penurunan rata-rata 2,7 persen ini pun akan menjadi rujukan setiap tahun.

"Tadi Bapak Presiden meminta agar tahun depan kalau bisa turun 3 persen. Rata-rata memang harus turun 2,7 persen kalau mau mencapai angka 14 persen (pada 2024)," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com