Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Megawati Dukung Dokter Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 22/02/2022, 15:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mendukung usulan agar dokter Soeharto yang merupakan dokter pribadi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta menjadi pahlawan nasional.

"Kami, juga dari Ibu Megawati Soekarnoputri secara khusus, memberikan dukungan sepenuhnya atas upaya memperjuangkan dokter Soeharto sebagai pahlawan nasional kita," kata Hasto dalam Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional dr Soeharto, Selasa (22/2/2022).

Hasto menyatakan, semasa hidupnya, dokter Soeharto bukan hanya seorang dokter pejuang tetapi juga seorang pemimpin yang negarawan.

Baca juga: Dokter Soeharto, Dokter Pribadi Soekarno-Hatta, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

"Keteladanan dari beliau luar biasa, selama ini banyak tidak terungkap karena beliau memang sosok yang rendah hati tetapi sosok yang dipercaya oleh Bung Karno," kata Hasto.

Hasto menuturkan, keterlibatan Soeharto dalam perjuangan kemerdekaan tidak diragukan lagi karena dia turut aktif di Jong Java dan Jong Islamiten Bond hingga ikut menghadiri Sumpah Pemuda pada 1928.

Dokter Soeharto, kata Hasto, juga sering menjalankan tugas rahasia dari Bung Karno, salah satunya ketika Soeharto bersama Bung Karno, Bung Hatta, dan Radjiman Wdiyodiningrat terbang ke Vietnam untuk menemui pimpinan militer Jepang.

Hasto menyebutkan, Soeharto juga merupakan sosok yang membantu Bung Karno dalam mengonsolidasikan negara dengan mengatur pertemuan antara Bung Karno dan tokoh bangsa lainnya, termasuk Tan Malaka.

"Yang menjadi daya semangat dari Bung Karno di dalam menghadapi situasi yang tidak mudah, yang sangat sulit, serta menjadi utusan khusus bertemu dengan sosok yang sangat penting dalam seluruh perjuangan Bung Karno," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, dokter Soeharto diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional oleh sejumlah lembaga dan pihak keluarga.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, selaku kepala daerah pengusul menilai, sosok dokter Soeharto lebih dari layak untuk dijadikan pahlawan nasional dengan beragam rekam jejaknya semasa hidup.

"Kalau menurut saya itu enggak hanya layak, layak banget karena perannya yang sangat luar biasa," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, dokter Soeharto merupakan sosok yang luar biasa karena ia juga seorang tentara dan pernah mengemban sejumlah jabatan menteri yang tidak berkaitan dengan latar belakangnya sebagai dokter.

Selain itu, dokter Soeharto juga membidani lahirnya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) sehingga ia mempunyai peran besar dalam program keluarga berencana di Indonesia.

"Kalau dari sisi kelayakan, apa yang tidak layak, mulai dari bagimana persiapan kemerdekaan, rapat-rapat yang dilakukan, gerakan-gerakan untuk kebangsaan, saya kira tidak ada satupun yang kita bisa meragukan," ujar  Ganjar.

Selain itu, dokter Soeharto juga ikut terlibat dalam pembentukan bank nasional pertama milik Indonesia yakni Bank Negara Indonesia (BNI) serta pendirian Ikatan Dokter Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com