Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat dan Elite Parpol Sibuk Bahas Penundaan Pemilu, Adian Napitupulu: Harusnya Fokus Selesaikan Masalah Rakyat

Kompas.com - 13/03/2022, 12:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 Adian Napitupulu mengkritik elite partai politik dan pejabat yang mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.

Dia melihat, elite partai politik dan pejabat tersebut justru sibuk melemparkan wacana penundaan pemilu. Padahal, di sisi lain Indonesia tengah dilanda sejumlah persoalan seperti harga kebutuhan pokok yang dikeluhkan rakyat.

"Dari situasi-situasi itu bukankah para menteri dan partai koalisi harusnya fokus untuk bahu membahu menyelesaikan masalah-masalah tersebut daripada sibuk melemparkan wacana yang tidak terkait dengan tupoksi jabatan dan keinginan partai yang tak melulu soal mengejar jabatan," kata Adian dalam keterangannya, Sabtu (12/3/2022).

Baca juga: Soal Wacana Penundaan Pemilu, Demokrat: Ada Orkestrasi Terukur di Elite yang Ingin Langgengkan Kekuasaan

Adian menjelaskan sejumlah persoalan yang saat ini tengah dialami oleh masyarakat, mulai dari persoalan harga kebutuhan pokok hingga pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

Dia menyebutkan, saat ini terjadi kenaikan harga minyak goreng bahkan kelangkaan barangnya.

Kemudian, bahan bakar minyak dan gas elpiji juga naik, serta pandemi yang tak berhenti membuat orang kehilangan pekerjaan, meningkatnya kriminalitas, dan banyak anak putus sekolah.

"Sebagai bagian dari komunitas dunia, kita menyadari adanya berbagai ancaman perang dari berbagai sebab yang juga penting untuk dipikirkan," tambah dia.

Melihat hal tersebut, Adian mengaku miris dengan banyaknya perdebatan soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu, di sisi lain rakyat sedang kesulitan.

Baca juga: Persoalkan Klaim Banyak Warga Dukung Penundaan Pemilu, Adian Napitupulu: Rakyat Tak Bisa Diklaim Semena-mena

Dari perdebatan tersebut, dia mempertanyakan apakah perpanjangan masa jabatan presiden lebih penting ketimbang menyelamatkan rakyat.

Sedikit menyinggung sikap Presiden, Adian menyebutkan, Joko Widodo justru tidak membicarakan baik soal wacana penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan.

Jokowi tidak membicarakan hal tersebut dalam sebuah pertemuan kecil pada 23 Desember 2021.

"(Presiden) justru bicara tentang konflik pertanahan, pandemi, pertambangan dan beberapa waktu ngobrol ringan tentang hasil survei beberapa calon presiden, tentunya dengan jadwal pemilu tetap tahun 2024," pungkas politisi PDI-P itu.

Diketahui bersama, wacana penundaan pemilu 2024 terus bergulir sejak beberapa waktu lalu.

Baca juga: Wacana Penundaan Pemilu Gunakan Analisis Big Data Dipertanyakan, Adian Napitupulu: Kehendak Rakyat atau Bukan?

Adapun wacana ini dimulai oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang kemudian didukung oleh dua ketua umum partai politik koalisi lainnya, Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com