Ma'ruf merupakan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Utusan Golongan pada tahun 1971-1973. Ia pernah menjadi Ketua Fraksi.
Ma'ruf lalu terpilih sebagai anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP periode 1973-1977. Di DPR RI, Ma'ruf terpilih sebagai legislator lewat PKB [ada tahun 1997-1999.
Ma'ruf Amin mengundurkan diri dari posisi Rais Aam PBNU pada September 2018 karena dipilih Jokowi untuk mendampinginya di Pilpres 2019.
Miftachul Akhyar kemudian dipilih untuk menggantikan Ma'ruf.
Baca juga: Kisah Miftachul Akhyar, Bangun Ponpes di Permukiman Preman Sarang Pemabuk dan Penjudi
Meski begitu, peraih gelar Bapak Pelopor Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry ini tak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum MUI.
Setelah dilantik sebagai Wapres, Ma'ruf tetap menjabat sebagai Ketum MUI namun nonaktif.
Posisi Ma'ruf digantikan kepada Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas dan Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid dengan status sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua MUI hingga Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketum MUI periode 2020-2025 dalam Munas X MUI.
Setelah menggantikan Ma'ruf Amin di tahun 2018 sebagai Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketum MUI pada November 2020.
Di posisi Ketum MUI, Kiai Miftach juga menjadi penerus Ma'ruf Amin. Ia merangkap jabatan sebagai Rais Aam PBNU dan Ketum MUI selama satu tahun.
Lalu pada 23 Desember 2021, Miftachul Akhyar mendapat amanah lagi untuk menjadi Rais Aam PBNU melalui Muktamar ke-34 NU di Lampung.
Miftachul terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.
Saat itu, tim AHWA Zainal Abidin menyinggung agar Kiai Miftach tak merangkap jabatan.
"Kalau ingin menjadi rais aam NU 2021-2026, diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain," ujar Zainal Abidin ketika mengumumkan hasil sidang AHWA terkait rais aam, Jumat (24/12/2021) dini hari.
Baca juga: Gaya Miftachul Akhyar Pimpin Ponpes di Kampung Las Vegas Surabaya
Kia Miftach pun mengaku tak masalah mundur dari jabatan Ketum MUI, demi fokus mengabdi di PBNU.
"Jangankan Ketua Umum MUI diminta melepaskan, Rais Aam pun kalau diminta (melepaskan), saya lepas kalau itu permintaan," ungkap Kia Miftach, Rabu (12/1/2022).
Miftachul Akhyar merupakan pengurus Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, yang sudah ia rintis sejak masih muda.
Di lingkungan NU, Kiai Miftach pernah beberapa kali menjabat sebagai pengurus, baik tingkat wilayah maupun nasional.
Pada 2000-2005, Kiai Miftach menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya, kemudian menjadi Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur selama dua periode, yaitu 2007-2013 dan 2013-2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.