JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 umumnya dapat menimbulkan reaksi atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) kepada kelompok rentan, termasuk lansia.
Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, KIPI terbagi dua yaitu bersifat lokal dan sistemik.
"Reaksi di tempat suntikan di lengan atas itu terasa bengkak, merah, itu bersifat lokal. Yang kedua, reaksi sistemik itu umumnya seperti demam, mual, diare dan lainnya," kata Sri dalam diskusi secara virtual, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Rendahnya Animo Warga Jakarta Ikuti Program Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga
Lantas, bagaimana jika lansia mengalami KIPI berat?
Sri mengatakan, anggota keluarga harus memantau kondisi lansia minimal tiga hari pasca vaksinasi Covid-19.
Ia mengatakan, jika selama tiga hari, lansia mengeluhkan pusing, mual dan nyeri di area suntikan, dapat diberikan obat yang bersifat ringan.
Baca juga: UPDATE 10 Maret: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 71,92 Persen
Namun, Sri mengatakan, apabila KIPI yang dialami lansia lebih dari tiga hari, maka segera hubungi dokter yang melakukan vaksinasi kepada lansia untuk mendapatkan saran pengobatan lebih lanjut.
"Di kartu vaksin ada nomor yang bisa dihubungi jika terjadi sesuatu. Jadi kalau lansia (mengalami) sakit kepala yang makin berat, itu hubungi ada nomornya itu dokter yang bertanggung jawab sehingga dia bisa menyarankan berobat atau beristirahat dulu," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.