Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Dubes Rusia, Ketum PBNU Minta Penyelesaian Damai Harus Diperjuangkan untuk Persoalan Ukraina

Kompas.com - 09/03/2022, 13:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  Yahya Cholil Staquf menyampaikan keterangan pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Yahya Cholil Staquf memperkenalkan jajaran pengurus PBNU masa bakti periode 2022-2027. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YUANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan keterangan pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Yahya Cholil Staquf memperkenalkan jajaran pengurus PBNU masa bakti periode 2022-2027. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menerima lawatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva, di kantor PBNU di Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022).

Yahya bersepakat dengan Dubes Ludmila bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus sesegera mungkin dihentikan dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan.

"Kami berdua sepakat bahwa penyelesaian damai harus diperjuangkan dan kekerasan harus dihentikan sesegera mungkin," ujar Yahya dikutip situs resmi nu.or.id, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Barat Akui Rusia Sebagai Negara Teroris

Yahya melanjutkan, upaya ini memang tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Pertimbangan matang dan pengamatan yang jeli harus ditempuh karena persoalan perang Rusia dan Ukraina merupakan masalah yang cukup kompleks.

"Tapi jelas bahwa ada masalah-masalah kompleks yang harus diurus di sana," sebut Yahya.

Dubes Ludmila disebut memberi apresiasi kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini telah banyak berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dunia. Ia juga mengemukakan bahwa Yahya telah meluangkan waktu untuk berdiskusi banyak hal.

Yahya menegaskan, NU selalu siap dalam membantu mencari solusi terhadap konflik-konflik yang ada demi terwujudnya perdamaian dunia.

Ia berujar bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Dubes Rusia untuk Indonesia.

Sebelumnya, ketika menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, Senin lalu, Yahya juga menyerukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera mengakhiri perang.

“Atas nama NU, saya menyeru kepada Rusia, kepada Presiden (Rusia, Vladimir) Putin, untuk menghentikan segera perang ini, gencatan senjata sekarang juga,” kata Yahya.

“Saya menyeru kepada masyarakat internasional untuk segera bangkit dan bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis ini,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com