Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Banyak Ditiru, N-2130 Setipe dengan Sukhoi Superjet 100 yang Jatuh di Gunung Salak

Kompas.com - 26/02/2022, 18:59 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-3 RI, BJ Habibie bersama insinyur-insiyur PT Dirgantara Indonesia, sebelumnya IPTN, sempat merancang pesawat penumpang komersial bermesin jet bernama N-2130.

Proyek awal N-2130 dimulai setahun sebelum pesawat N-250 Gatotkaca pertama kali mengudara tahun 1995.

Rancangan pesawat N-2130 sudah berjalan hingga tahap desain detail, sebelum akhirnya terhenti imbas krisis moneter tahun 1998.

Di awal tahun 1990, Habibie sudah melihat prospek pasar untuk pesawat komersil jet dengan kapasitas penumpang sekitar 100 orang.

"Jika nanti N-2130 sudah mulai beroperasi maka peranannya dapat menggantikan pesawat Boeing 737 yang dikembangkan sejak tahun 1960-an. Boeing akan memusatkan bisnis mereka pada pesawat-pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 serta Boeing 777," kata Habibie dikutip dari arsip Harian Kompas edisi 2 Juli 1996, Sabtu (26/02/2022).

Baca juga: Mengingat Mimpi Indonesia Punya Pesawat Komersial Jet Asli Karya Anak Bangsa

N-2130 setingkat lebih canggih dari pesawat N-250 Gatotkaca yang menggunakan mesin propeller. Direncanakan pesawat ini akan rampung tahun 2003 dan dirancang sesuai kemajuan teknologi pada eranya.

Proyek N-2130 yang dipimpin oleh anak Habibie, Iham Akbar Habibie itu bahkan sempat akan dibantu Boeing dalam pemasarannya.

Ide awal BJ Habibie membuat N-2130 berangkat dari terbukanya pasar pesawat dengan kapasitas 100-130 penumpang di tahun 2000 ke atas.

Sebab saat itu, pasar pesawat komersial banyak berfokus pada pesawat jenis baling-baling propeller untuk jarak pendek, dan untuk jet, produsen pesawat besar mendominasi produk Large Commercial Aircraft (LCA) atau pesawat dengan kapasitas besar.

Pesawat 100 penumpang menjadi low end dari LCA, yang sangat cocok digunakan di Indonesia untuk penerbangan jarak menengah.

Baca juga: Proyek Jet Tempur KFX/IFX dan Kompleksnya Kerja Sama Multiyears

N-2130 akan bisa mempercepat perjalanan antar-pulau di Indonesia, seperti untuk rute Jakarta-Makassar, Jakarta-Manado, Jakarta-Ambon, Jakarta-Sorong, dan lain-lain.

"Yang menarik dari program ini adalah bagaimana jelinya Pak Habibie melihat potensi pasarnya, kebutuhan Indonesia, dan kemudian kosong nggak ada lawan, cuma Fokker aja dan desainnya juga sudah lama," kata Tenaga Ahli Bidang Pengembangan Pesawat PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Andi Alisjahbana dalam perbincangan dengan Kompas.com baru-baru ini.

Pesawat N-2130 direncanakan dilengkapi dengan teknologi canggih advanced fly-by-wire system.

Sebagai pesawat baru, rancangan pesawat N-2130, antara lain memanfaatkan Computational Fluid Dynamics (CFD) Technology yang canggih untuk mengurangi biaya pengembangan.

"Kalau Indonesia jadi bikin, saingan bisa dikatakan nggak ada, kita jadi pelopor. Kemudian visi Pak Habibie untuk pakai N-2130 (pesawat kapasitas 100-130) kemudian ditiru," terang Andi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com