Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Adam Deni pada Ahmad Sahroni, Mengaku Disuruh Pihak Lain dan Depresi Berat

Kompas.com - 23/02/2022, 07:34 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adam Deni meminta maaf pada Anggota DPR Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni.

Dalam video yang tersebar di awak media, Selasa (22/2/2022), Adam yang nampak menggunakan baju tahanan berwarna orange beserta masker, berharap Sahroni memaafkannya dan perkara dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Diketahui Adam menjadi tersangka karena telah mengunduh dokumen pribadi seseorang tanpa izin.

Bareskrim Polri menetapkan statusnya pada 1 Februari 2022, dan mengamankannya sehari kemudian.

Baca juga: Minta Maaf kepada Ahmad Sahroni supaya Bebas, Adam Deni: Saya Sudah Tidak Kuat

Kala itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut Adam dilaporkan oleh seseorang berinisial SYD.

Menurut kuasa hukum Adam, Susandi, SYD merupakan kuasa hukum Sahroni yang diminta mewakilinya untuk melakukan laporan pada Adam.

Upaya tunjukan etikad baik

Susandi mengaku video permintaan maaf Adam telah dibuat sejak 14 Februari 2022 namun baru dirilis Selasa kemarin.

Ia menyebut video itu merupakan upaya menunjukan iktikad baik yang dilakukan oleh kliennya.

Susandi menyebutkan tiga tujuan pembuatan video tersebut, Pertama, menujukan sikap kooperatif Adam dalam menjalani serangkaian penanganan perkaranya.

“Kedua, permintaan maaf pada AS (Ahmad Sahroni) dan ketiga, apapun proses ke depannya akan kami ikuti,” ucapnya.

Baca juga: Adam Deni Segera Disidang Terkait Kasus Dugaan Unggah Dokumen Tanpa Izin

Susandi menceritakan pihaknya telah berupaya melakukan mediasi dengan pihak Sahroni dengan mencoba menghubungi kuasa hukumnya.

Namun, upaya itu belum berhasil karena ketua tim kuasa hukum Sahroni sedang menjalani isolasi mandiri.

“Kemudian ibunda Adam Deni dan pacarnya Elsya datang ke rumah AS secara kekeluargaan, tapi tidak bisa ketemu beliau karena sedang keluar kota,” tutur dia.

Mengaku diminta orang lain dan depresi berat

Dalam video yang beredar Adam mengatakan telah menyesali perbuatannya dan mengunggah dokumen pribadi Sahroni atas permintaan seseorang berinisial OS.

“Di sini saya mempunyai kesempatan untuk meminta maaf pada Bang Ahmad Sahroni, dan saya juga meminta pada Bang Ahmad Sahroni mengetukan hatinyalah untuk saya karena memang saya melakukan kesalahan secara khilaf kemarin,” sebut dia.

“Karena saya memang disuruh oleh Bu Osan dan saya sekarang sudah menyesalinya,” katanya.

Baca juga: Adam Deni Positif Covid-19, Isoman di Rutan Bareskrim Polri

Ia pun menyebut dirinya sudah tak kuat menjalani proses perkaranya dan berharap Sahroni mau menyelesaikan secara kekelurgaan.

“Harapan saya, saya sudah tidak kuat lagi menghadapi masalah ini, semoga ya Bang Ahmad Sahroni mau mengetukan hatinya untuk saya, untuk memaafkan dan menyudahi masalah ini,” jelas dia.

Adam ingin perkaranya cepat selesai agar bisa segera menghirup udara bebas.

Ia pun mengaku telah habis-habisan dan mengalami depresi berat.

“Agar saya bisa keluar, menafkahi ibu saya kembali, bekerja lagi karena saya sudah habis-habisan, saya pun sekarang dalam kondisi depresi berat,” ucap dia.

Baca juga: Jerinx SID Senyum-senyum Saat Nonton Video Permintaan Maaf Adam Deni di Ruang Sidang

Diketahui berkas perkara Adam telah lengkap atau P21 pada Rabu (16/2/2022) pekan lalu. Maka perkaranya siap diproses dalam persidangan.

Ia disangkakan dengan Pasal 48 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3) Jo Pasal 32 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3) Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2007 tentang ITE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com