JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Zainudin Amali optimistis, partainya dapat kembali menggeser elektabilitas Partai Demokrat saat Pemilu 2024.
Amali mengungkapkan hal itu saat menanggapi hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas akhir Januari 2022. Dalam survei tersebut, elektabilitas Golkar digeser Partai Demokrat yang kini berada di posisi ketiga.
"Saya yakin hasil akhir nanti berbeda dari yang ada sekarang. Karena kami sudah terbiasa menghadapi suasana seperti itu sebelum pemilu," kata Zainudin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/2/2022).
Menteri Pemuda dan Olahraga itu memahfumi bila pada saat ini terjadi pergeseran posisi elektabilitas di partai politik, termasuk Golkar.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P dan Gerindra Teratas, Demokrat Geser Golkar
Sebab, dinamika politik terus terjadi jelang kontestasi politik dihelat. Namun, menurut dia, penentuan akhir atas elektabilitas suatu parpol baru bisa diketahui ketika pemilu itu dilangsungkan.
Dalam hal ini, apakah elektabilitas Golkar apakah akan sama seperti yang terekam pada hasil survei atau tidak.
"Penentuan akhir di pemilu, itulah ukuran pastinya," ucap Zainudin.
Hanya saja, Amali menyatakan bahwa hasil survei ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk internal. Sehingga, para kader dan fungsionaris partai bisa bekerja maksimal untuk terjun ke lapangan, terutama para calon anggota legislatif, sehingga elektabilitas Golkar terkatrol.
"Kita harus lebih meningkatkan lagi upaya-upaya konsolidasi dan memastikan para fungsionaris yang akan diterjunkan ke bawah, sekaligus sebagai bakal calon legislatif di dapil masing-masing untuk bekerja lebih serius," jelasnya.
Baca juga: Partai Demokrat Maknai Survei Litbang Kompas sebagai Pembangkit Semangat Kader
Sebelumnya, Partai Golkar menempati posisi empat dalam elektabilitas partai politik pada survei Litbang Kompas, akhir Januari 2022.
Elektabilitas Partai Golkar bertambah dari 7,3 persen pada Oktober 2021 menjadi 8,6 persen pada Januari 2022.
Hasil tersebut menunjukkan Partai Golkar tergeser elektabilitasnya oleh Partai Demokrat yang tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober menjadi 10,7 persen saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.