JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di posisi teratas dengan angka 22,8 persen, disusul oleh Partai Gerindra (13,9 persen).
Elektabilitas PDI-P tercatat meningkat dari angka 19,1 persen pada Oktober 2021, begitu pula dengan Gerindra yang elektabilitasnya bertambah dari 8,8 persen pada bulan yang sama.
Meski dua partai itu tetap berada di posisi dua teratas, terdapat perubahan posisi di peringkat tiga, yang kini diisi oleh Partai Demokrat dengan menggeser Partai Golkar.
Baca juga: Ketika Kepuasan terhadap Jokowi-Ma’ruf Meningkat, Bahkan di Kalangan Oposisi
Dalam survei pada Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober 2021 menjadi 10,7 persen.
Sementara, elektabilitas Golkar 'hanya' bertambah dari 7,3 persen pada Oktober 2021 menjadi 8,6 persen pada Januari 2022.
Dikutip dari Kompas.id, melesatnya elektabilitas Demokrat diperkirakan tak lepas dari kemenangan upaya hukum yang diajukan Demokrat terkait status pengurus partai.
Tampilnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam menanggapi isu-isu viral juga dinilai mampu menggalang simpati sosial.
"Sulit dimungkiri, dengan kondisi publik yang terpolarisasi, sikap beroposisi terhadap isu-isu sensitif yang diprogramkan pemerintah dapat membawa manfaat popularitas," tulis tim Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Maruf Capai Angka Tertinggi
Di bawah empat partai tersebut, berturut-turut terdapat PKS dengan elektabilitas sebesar 6,8 persen, PKB (5,5 persen), Partai Nasdem (3,5 persen), PPP (2,8 persen), PAN (2,5 persen), dan Partai perindo (2,5 persen).
Survei yang sama mencatat ada lima partai yang elektabiltiasnya di bawah 1 persen yakni PSI (0,9 persen), Parta Hanura (0,6 persen), PBB (0,6 persen), Partai Garuda (0,4 persen), dan partai-partai lainnya (0,3 persen).
Adapun jumlah responden yang menjawab tidak tahu/rahasia berjumlah 17,6 persen.
Baca juga: Puan Disarankan Maksimalkan Kemampuan Berbicara dengan Warga jika Ingin Naikkan Elektabilitas
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022 lalu.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.
Untuk membaca lebih lengkap ulasan hasil survei ini, baca di sini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.