Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Punya Kualifikasi Jadi Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto Diminta Jaga Integritas

Kompas.com - 21/02/2022, 10:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, sosok mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memiliki kualifikasi untuk ditunjuk sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Alasannya karena Andi dikenal sebagai pakar dalam isu pertahanan dan isu-isu strategis berkaitan pemerintahan serta kenegaraan.

"Jadi, saya kira, mas AW (Andi Widjajanto) memang punya kualifikasi untuk mengemban jabatan itu (Gubernur Lemhannas)," kata Khairul saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/2/2022).

Kendati demikian, Khairul berpandangan bahwa Lemhannas mengemban peran yang tidak ringan, bahkan sangat strategis.

Baca juga: Rekam Jejak Andi Widjajanto di Lingkaran Jokowi: Sukseskan Pilpres lalu Dituding PDI-P sebagai Brutus...

Sehingga, Khairul melihat Andi perlu mengetahui sejumlah hal agar dirinya dapat meningkatkan kinerja di Lemhannas kelak.

"Lembaga ini adalah salah satu dapur pemikiran bagi masalah-masalah kebangsaan dan kenegaraan," ujarnya.

Selain itu, Lemhannas juga menjadi salah satu sumber dan kancah penempaan kader-kader kepemimpinan nasional di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, birokrasi, pelayanan publik maupun bidang pertahanan dan keamanan.

Tantangan bagi Andi, Lemhannas perlu terus mengembangkan gagasan dan terobosan yang antisipatif, membumi serta implementatif.

"Ini di tengah lingkungan strategis yang terus berubah maupun berbagai potensi masalah ketahanan nasional," terang Khairul.

Baca juga: Profil Andi Widjajanto yang Bakal Dilantik Jokowi Jadi Gubernur Lemhanas

Terkait latar belakang Andi yang dari sipil, Khairul mengaku tak mempersoalkannya. Sebab, tidak ada alasan untuk meragukan kemampuan sipil guna memimpin Lemhannas.

Ia mengatakan, Andi Widjajanto bukanlah sipil yang pertama jika kelak memimpin Lemhannas.

Hanya saja, Andi dinilai tidak bisa hanya sekadar memiliki kecakapan atau kompetensi untuk memimpin Lemhannas.

"Dia juga harus memiliki sikap mental negarawan, karakter pandita atau begawan," saran Khairul.

Gubernur Lemhannas saat ini, Agus Widjojo, pesan Khairul merupakan salah satu pejabat yang mampu menjaga marwah diri dan lembaga yang dipimpinnya.

Baca juga: Disebut Sering Diberitakan Negatif, Apa Kata Andi Widjajanto?

Khairul menilai penunjukan Andi sebagai Gubernur Lemhannas tidak lagi berkaitan dengan kompetensi, melainkan reputasi dan integritas.

Sebab, Andi dikenal publik sebagai salah satu orang yang punya andil besar dalam kesuksesan pemenangan Presiden Jokowi di Pilpres 2019.

"Karena itu, penting bagi AW nantinya untuk benar-benar menunjukkan bahwa dirinya memang layak dan mampu menjaga integritasnya sebagai Gubernur Lemhannas, untuk menjamin lembaga ini tidak bergeser dari peran strategis yang diemban," pungkas Khairul.

Baca juga: Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto Diperiksa Penyidik Bareskrim di Kantornya

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi dikabarkan telah menunjuk mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas.

Dua sumber Kompas.com, yaitu di lingkungan Istana Presiden dan DPR RI mengemukakan hal itu, Minggu (20/2/2022).

Andi bahkan dijadwalkan akan dilantik Jokowi pada Senin ini.

Dengan penunjukan itu, Andi akan menggantikan Gubernur Lemhannas sebelumnya, Agus Widjojo, yang kini menjadi duta besar Indonesia di Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com