JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menunjuk mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Dua sumber Kompas.com, yaitu di lingkungan Istana Presiden dan DPR RI mengemukakan hal itu, Minggu (20/2/2022).
Andi bahkan dijadwalkan akan dilantik Jokowi pada Senin besok.
Dengan penunjukan itu, Andi akan menggantikan Gubernur Lemhanas sebelumnya, Agus Widjojo, yang kini menjadi duta besar Indonesia di Filipina.
Baca juga: Andi Widjajanto Jabat Penasihat KSP
Kompas.com sudah mengontak Andi untuk mengonfirmasi hal tersebut.
"Terima kasih," balas Andi singkat atas ucapan selamat untuk jabatan barunya tersebut.
Plt Gubernur Lemhanas, Marsekal Madya Wieko Syofyan, juga membenarkan bahwa akan ada pelantikan Gubernur Lemhanas baru pada Senin besok.
Baca juga: Profil Andi Widjajanto yang Bakal Dilantik Jokowi Jadi Gubernur Lemhanas
Pihak Lemhanas sudah mendapatkan undangan untuk menghadiri agenda pelantikan tersebut.
"Benar besok akan ada pelantikan Gubernur Lemhanas yang baru, Lemhanas sudah dapat undangan kehadirannya," kata Syofyan ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu ini.
Putra jenderal yang dekat dengan PDI-P Dikutip dari surabaya.tribunnews.com, Andi tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai 3 November 2014 hingga 12 Agustus 2015.
Sebelumnya, ia aktif sebagai Deputi Tim Transisi menjelang terbentuknya Kabinet Kerja. Andi merupakan putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, mantan Pangdam IX/ Udayana yang juga merupakan politikus senior PDI-P.
Baca juga: Cerita Andi Widjajanto Ketika Dipanggil Jokowi Bahas Reshuffle
Andi Widjajanto memiliki latar belakang pendidikan yang luas, mulai dari FISIP jurusan HI di Universitas Indonesia lulus 1996, kemudian juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Mendapatkan Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.
Ia adalah dosen tetap pada FISIP di Universitas Indonesia. Andi memiliki hubungan sangat dekat dengan PDIP, sedekat hubungan ayahnya Theo Syafei dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Andi juga memiliki pengaruh kuat di lingkungan internal partai pengusung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Marcus Mietzner, peneliti tentang Indonesia dari Australian National University (ANU) menyebut Andi Widjajanto sebagai salah satu figur dan pemikir penting (di hadapan Megawati) pada pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Banyak konsep kampanye hingga debat capres Jokowi yang merupakan pemikiran orisinil Andi Widjajanto.
Baca juga: Jelang Reshuffle, Foto Andi Widjajanto Dipasang di Deretan Mantan Seskab
Selain itu, Andi pernah tercatat sebagai Koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebagai peneliti di jurusan HI – FISIP UI. Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik internasional Global.
Pernah juga bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, Center for Global Civil Society Studies Universitas Indonesia hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan - UI.
Andi juga memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik, misalnya pada 2000 lalu Andi adalah anggota Delegasi Indonesia dalam "ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda" untuk menyajikan sebuah makalah akademis "The Positif Perdamaian untuk Asia Timur".
Baca juga: Disebut Sering Diberitakan Negatif, Apa Kata Andi Widjajanto?
Pada 2001 ia menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam "1st Majelis Rakyat ASEAN" untuk menciptakan jaringan antar organisasi masyarakat sipil ASEAN.
Pada 2001 juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam "4th ASEAN University Jaringan Forum" untuk menyajikan sebuah makalah akademis "Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN".
Pada tahun 2002 ia menjadi anggota dari Task Force, yang diselenggarakan oleh Science Institute (LIPI) Indonesia, di bawah kerjasama dengan Military College of Indonesia (Sesko TNI) untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia.
Andi juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), di bawah kerjasama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia selama tahun 2001-2002.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.