Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Permintaan Maaf Belanda Kepada Indonesia

Kompas.com - 18/02/2022, 18:14 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

"Di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi, terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut," ujar Raja Willem di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Saya melakukan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan bagi keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini," lanjut Raja Willem.

Baca juga: Raja Belanda Pensiunkan Kereta Emas Bergambar Orang-orang Wilayah Jajahan, Termasuk Indonesia

Wali Kota Amsterdam minta maaf terkait perbudakan (1 Juli 2021)

Wali Kota Amsterdam Femke Halsema menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, terkait dengan praktik perbudakan di masa kolonial Belanda.

"Saya menyampaikan permohonan maaf atas peran aktif Dewan Kota Amsterdam dalam sistem perbudakan masa kolonial dan perdagangan budak di dunia pada masa lalu," kata Halsema.

Pada abad ke-16 sampai ke-19, Belanda adalah salah satu negara yang melakukan perdagangan budak. Saat itu Belanda mempunya wilayah jajahan di berbagai tempat yang saat ini bernama Indonesia, Afrika Selatan, Curacao, dan Nugini.

Belanda menjadi salah satu negara kaya dengan mengambil dan mengekspor hasil bumi dan budak-budak dari wilayah jajahan. Sumber kekayaan Belanda dihasilkan dari kegiatan perdagangan Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC), yang salah satunya adalah perdagangan budak.

VOC mengambil budak-budak dari barat Afrika dan kemudian dikirim ke Eropa melalui kapal melewati Samudera Atlantik. Sejumlah anggota Dewan Kota Amsterdam pada masa itu juga terlibat dalam perdagangan budak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com