Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Analisa Data Science Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia: Mild or Wild?

Kompas.com - 18/02/2022, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk menjadi pertimbangan dan pengingat kita, penulis akan menyimulasikan beberapa skenario kemungkinan tren penyebaran di masa depan melalui pemanfaatkan model penyebaran penyakit infeksi.

Simulasi di sini bukan dibuat dengan tujuan forecasting (peramalan), namun lebih ke arah memberikan gambaran bagaimana situasi-situasi yang mungkin terjadi.

Misalnya, apa yang bisa terjadi kalau kita benar-benar menganggap bahwa Omicron ini mild. Dan, apa yang terjadi kalau kita abai terhadap prokes 5M dan 3 T.

Model yang digunakan, yaitu model pengelompokan populasi ke beberapa grup, yaitu kelompok rentan-inkubasi-terinfeksi-sembuh-kematian, atau lebih dikenal dengan model SEIRF.

Simulasi dilakukan berdasarkan data Johns Hopkins University and Medicine yang bisa diakses melalui https://coronavirus.jhu.edu/map.html.

Angka reproduksi kasus Omicron di Indonesia berada pada rentang 1,21 sampai 2,42 dengan CFR bervariasi dari 0,18 persen sampai 1,13 persen dengan rata-rata 0,68 persen dari data periode 1 Januari 2022-16 Februari 2022.

Guna melakukan simulasi, penulis menggunakan asumsi parameter-parameter yang memengaruhi peristiwa infeksi secara biologis adalah konstan (time-invariant), tidak berubah terhadap waktu (tidak time-varying).

Rata-rata masa inkubasi Omicron diasumsikan tiga hari, rata-rata waktu yang diperlukan untuk negatif diasumsikan tujuh hari dari pertama kali memperoleh hasil positif PCR.

Berdasarkan data histori, kasus yang ditelaah akan dibagi dalam tiga skenario atau kasus.

Kasus pertama untuk menggambarkan situasi bila penyebaran sangat tinggi (angka reproduksi dan CFR masing-masing bernilai 2.42 dan 1.13 persen).

Kasus kedua untuk penyebaran tinggi (angka reproduksi 1.89 dengan CFR=0.68 persen).

Kasus ketiga adalah untuk menggambarkan penyebaran medium, yakni tidak setinggi kedua kasus sebelumnya (angka reproduksi 1.21 dan CFR adalah 0.18 persen).

Gambar 1.3 memperlihatkan kemungkinan penambahan kasus baru yang terjadi di Indonesia untuk tiga kasus tersebut.

Kasus pertama, kasus kedua, dan kasus ketiga masing-masing secara berurutan ditunjukkan garis warna merah, garis biru, dan garis hitam.

Dari grafik itu dapat disimpulkan dengan meningkatnya angka reproduksi sebesar kurang lebih 0,4 sampai 0,6 menyebabkan puncak penyebaran dapat meningkat drastis sebesar hampir sekitar 4 kali lebih banyak.

Untuk lebih jelasnya grafik penyebaran untuk masing-masing angka reproduksi dapat dilhat pada Gambar 1.3 bagian bawah.

Tidak hanya nilai puncak terjadinya penyebaran, waktu terjadinya puncak penyebaran juga bergantung terhadap keparahan terjadinya penularan infeksi.

Puncak kasus harian masing-masing kasus diprediksi terjadi pada tanggal 26 Maret 2022, 3 April 2022, dan 21 April 2022 secara berurutan.

Fakta menariknya adalah, tingginya tingkat penyebaran memang memberi dampak semakin cepatnya puncak masa endemi dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai penyebaran virus selesai di Indonesia juga semakin sempit, namun dengan jumlah yang terpapar jauh lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com