Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Kembali Pecah Rekor, Bersiap Hadapi Gelombang Omicron di Luar Jawa-Bali

Kompas.com - 17/02/2022, 07:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Tentunya masyarakat tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan ini, mengingat pembelajaran di Gelombang Delta pada bulan Juli-Agustus 2021," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual, Rabu.

Nadia meminta masyarakat mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, melakukan deteksi kasus secara dini dan segera mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Pengguna Vaksin Sinovac yang Belum Vaksin Dosis Kedua Kurang dari 6 Bulan Bisa Gunakan Jenis Vaksin Lain

Selain itu, Kemenkes terus berupaya merawat pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis serta yang memiliki komorbid.

"Terus kita jalankan untuk mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita," ujarnya.

Jakarta mulai menurun? 

Di sisi lain, Nadia mengatakan, terjadi penurunan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dalam 2 hari terakhir.

Namun, ia belum dapat memastikan penurunan kasus Covid-19 di DKI disebabkan kondisi pandemi landai atau laju testing menurun.

"DKI Jakarta saat puncak Delta adalah 14.000 kemarin mencapai angka 15.825, tetapi sudah terjadi penurunan dalam 2 hari terakhir tentunya kita terus melakukan monitoring apakah betul ada penurunan ataukah karena testing yang sedikit turun," kata dia.

Baca juga: Melihat Pergeseran Kasus Covid-19 Tertinggi, dari DKI ke Jawa Barat

Selain itu, sejauh ini, laju perawatan rumah sakit di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 akibat Varian Delta.

"Pergerakan daripada perawatan Rumah Sakit kita bisa lihat pada waktu Delta 18.824 kasus di DKI saat ini puncaknya 10.000 dan mulai terjadi penurunan," ucapnya.

Telemedisin Isoman diperluas

Adapun Kemenkes dalam upaya pemulihan Covid-19 di masyarakat, memperluas layanan telemedisin ke daerah-daerah luar Jawa-Bali.

Chief of Digital Tranformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, mulai 19 Februari, layanan telemedisin bisa di akses di Sumatera (Medan dan Palembang, Kalimantan (Balikpapan dan Banjarmasin) dan Sulawesi (Manado dan Makassar).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com