Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Kembali Pecah Rekor, Bersiap Hadapi Gelombang Omicron di Luar Jawa-Bali

Kompas.com - 17/02/2022, 07:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor tertinggi. Pada Rabu (16/2/2022), penambahan kasus harian Covid-19 mencapai 64.718.

Angka itu merupakan rekor tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkannya pada Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif mencapai 4.966.046 dengan kasus aktif sebanyak 445.190.

Baca juga: UPDATE 16 Februari: Rekor 64.718 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Selama Pandemi

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Sementara itu, kasus kematian bertambah 167 dalam sehari. Angka tersebut menjadi tertinggi terakhir sejak 18 September 2021 sebanyak 185. Sehingga, kasus kematian secara kumulatif tercatat 145.622.

Baca juga: Fenomena Asap Pesawat yang Kerap Dihubungkan dengan Teori Konspirasi Senjata Biologis Chemtrail

Kasus kematian harian Covid-19 menembus angka 100 dalam 6 hari berturut-turut yaitu sebagai berikut:

• 11 Februari: 100 kasus

• 12 Februari: 107 kasus

• 13 Februari: 111 kasus

• 14 Februari: 145 kasus

• 15 Februari: 134 kasus

• 16 Februari: 167 kasus

Pemerintah juga melaporkan penambahan kasus sembuh sebanyak 25.386 dalam sehari, sehingga total kasus kini mencapai 4.375.234.

Prediksi lonjakan kasus di luar Jawa-Bali

Kemenkes memprediksi pergeseran lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron dari Jawa-Bali ke daerah-daerah di luar Jawa-Bali.

Lonjakan kasus diperkirakan terjadi pada tiga sampai empat pekan setelah gelombang kasus Covid-19 di Jawa-Bali melandai.

"Tentunya masyarakat tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan ini, mengingat pembelajaran di Gelombang Delta pada bulan Juli-Agustus 2021," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual, Rabu.

Nadia meminta masyarakat mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, melakukan deteksi kasus secara dini dan segera mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Pengguna Vaksin Sinovac yang Belum Vaksin Dosis Kedua Kurang dari 6 Bulan Bisa Gunakan Jenis Vaksin Lain

Selain itu, Kemenkes terus berupaya merawat pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis serta yang memiliki komorbid.

"Terus kita jalankan untuk mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita," ujarnya.

Jakarta mulai menurun? 

Di sisi lain, Nadia mengatakan, terjadi penurunan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dalam 2 hari terakhir.

Namun, ia belum dapat memastikan penurunan kasus Covid-19 di DKI disebabkan kondisi pandemi landai atau laju testing menurun.

"DKI Jakarta saat puncak Delta adalah 14.000 kemarin mencapai angka 15.825, tetapi sudah terjadi penurunan dalam 2 hari terakhir tentunya kita terus melakukan monitoring apakah betul ada penurunan ataukah karena testing yang sedikit turun," kata dia.

Baca juga: Melihat Pergeseran Kasus Covid-19 Tertinggi, dari DKI ke Jawa Barat

Selain itu, sejauh ini, laju perawatan rumah sakit di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 akibat Varian Delta.

"Pergerakan daripada perawatan Rumah Sakit kita bisa lihat pada waktu Delta 18.824 kasus di DKI saat ini puncaknya 10.000 dan mulai terjadi penurunan," ucapnya.

Telemedisin Isoman diperluas

Adapun Kemenkes dalam upaya pemulihan Covid-19 di masyarakat, memperluas layanan telemedisin ke daerah-daerah luar Jawa-Bali.

Chief of Digital Tranformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, mulai 19 Februari, layanan telemedisin bisa di akses di Sumatera (Medan dan Palembang, Kalimantan (Balikpapan dan Banjarmasin) dan Sulawesi (Manado dan Makassar).

"Dengan harapan ini kita bisa mempercepat pemulihan masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dan memastikan pelayanan kesehatan ini menjangkau luas di seluruh Indonesia," kata Setiaji.

Tak hanya itu, saat ini, pasien positif Covid-19 dari hasil tes antigen bisa mengakses layanan telemedisin dan paket obat gratis.

Setiaji menjelaskan, pasien positif Covid-19 dari hasil tes antigen bisa mengakses layanan telemedisin setelah fasilitas kesehatan melakukan input data.

Baca juga: Kapan Isoman Selesai dan Gejala yang Harus Diwaspadai Setelahnya

Kemudian, pasien akan menerima pemberitahuan melalui aplikasi pesan Whatsapp atau melakukan pengecekan NIK di website isoman.kemkes.go.id.

"Setelah itu baru bisa melakukan layanan telemedisin dan konsultasi dengan 17 telemedisin tadi," ujarnya.

Adapun resep dokter akan diberikan setelah pasien melakukan konsultasi dengan dokter dan dipastikan paket obat yang diterima gratis serta dikirim dalam waktu 1x24 jam.

"Proses ini dilakukan bersama dengan Kimia Farma untuk paket obat dan Si Cepat layanan pengiriman," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com