Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wakil Ketua Fraksi PKS Serukan Keterlibatan Perempuan dalam Dunia Politik

Kompas.com - 15/02/2022, 10:15 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Netty Prasetyani Aher mengingatkan semua pihak bahwa kehadiran perempuan dalam dunia politik tidak hanya terletak pada konteks ide atau gagasan, tetapi juga dalam bentuk fisik.

“Keberadaan perempuan dibutuhkan untuk melengkapi formulasi kebijakan dan arah pembangunan demokrasi berkualitas, pembangunan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan konstitusi,” kata Netty, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (15/2/2022).

Hal tersebut disampaikan Netty saat menjadi keynote speaker dalam web seminar (webinar) bertajuk “Memastikan Demokrasi Berkualitas Melalui Representasi Perempuan di Politik”. Senin (14/2/2022).

Anggota legislatif Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) VIII itu lantas mendorong perempuan untuk terlibat aktif dalam dunia politik.

Baca juga: Manfaat JHT Cair di Usia 56 Tahun, Netty: Cederai Rasa Kemanusiaan dan Tidak Peka Kondisi Pekerja

“Diharapkan perempuan bisa menemukan jalan sukses melalui keterlibatan dalam politik, baik di legislatif maupun di lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu),” tuturnya.

Dia juga berharap ada setidaknya 30 persen perempuan terpilih dalam proses pemilihan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang tengah berlangsung di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Bukan hanya di pusat, tetapi juga diikuti penempatan 30 persen perempuan di lembaga penyelenggara pemilu tingkat provinsi dan kabupaten atau kota,” imbuhnya.

Menurut dia, perempuan dalam ranah politik harus bisa membangun kapasitas mumpuni agar mampu mengemban jabatan strategis, menyelesaikan masalah, dan menjawab berbagai isu dinamis pada era disruptif 4.0.

Ia berujar, KPU dan Bawaslu harus bisa menjadi lembaga yang memastikan hadirnya demokrasi berkualitas dan melayani rakyat.

Baca juga: Drama Pengusiran Kembali Terjadi di DPR, Kali Ini Korbannya Dirut Krakatau Steel

Sebab, lanjut dia, demokrasi adalah sebuah proses memberikan kedaulatan di tangan rakyat. Demokrasi berkualitas harus melibatkan rakyat secara substantif dan langsung, termasuk kaum perempuan.

“Sebagaimana Bapak Leimena mengatakan bahwa sejatinya poltik bukan sekadar alat untuk mencapai kekuasaan, tetapi juga sebagai seperangkat etika yang memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat Indonesia,” tutur Netty.

Lebih lanjut, dia menyerukan keterwakilan perempuan di ranah politik sebagai langkah strategis yang dapat mendukung kualitas demokrasi.

“Perbedaan pengalaman yang dimiliki perempuan tidak dialami laki-laki adalah salah satu keniscayaan. Menghadirkan perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan politik merupakan langkah krusial,” ucapnya.

Baca juga: Sosok Dirut Krakatau Steel Silmy Karim yang Diusir DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com