Dikenal tapi tak disukai, maka tak akan dipilih. Terlebih tak dikenal, maka pasti tak akan pula dipilihnya.
Jika kita masukkan ke dalam data ketiga nama pada kelompok tertinggi pertama, Prabowo, Ganjar, Anies, maka berturut-turut yang paling tinggi tingkat pengenalan publiknya alias dikenal atau popularitasnya adalah Prabowo Subianto (93 persen), Anies Baswedan (82 persen) dan Ganjar Pranowo (67 persen).
Hasil ini dikumpulkan pada survei terakhir pada kurun waktu Desember 2021 hingga Januari 2022, oleh lembaga Survei kolaborasi Politika Research & Consulting dengan Parameter Politik Indonesia serta Lembaga Survei Trust Indonesia Research and Consulting.
Namun popularitas ini baru sebatas dikenal, dalam perilaku memilih. Belum tentu disukai yang berujung pada akhirnya dipilih.
Jika menilik dari angka popularitas di atas, maka sampai saat ini, Ganjar Pranowo yang paling diuntungkan, karena dengan popularitas paling rendah dibanding Prabowo dan Anies, namun tingkat keterpilihannya, bersaing ketat.
Nah, jika ketiganya-katakanlah-maju dalam Pilpres, dalam kondisi seperti ini, maka hampir bisa dipastikan, Ganjar Pranowo yang paling mungkin unggul.
Kenapa? Karena pada Pilpres, dalam beberapa kali kejadian ke belakang, angka popularitas calon ini akan naik hampir sama.
Sehingga asumsi logisnya, elektabilitas Ganjar masih bisa melonjak jauh dari angka saat ini, pada titik popularitasnya yang paling rendah.
Dari situasi inilah, kecepatan deklarasi calon menjadi penting.
Hari ini, 14 Februari 2022, persis dua tahun sebelum hari pencoblosan Pilpres. Dengan adanya deklarasi, maka tingkat disukai memiliki potensi naik, yang berujung pada tingkat keterpilihan yang naik pula.
Semacam kampanye pada waktu yang memang belum diatur, dan sah-sah saja secara legal.
Tapi jika belum deklarasi capres, maka seolah pekerjaan menjadi terbatas, lingkup pembahasan di media massa tak luas, yang berujung pada terkungkungnya pula pengetahuan publik akan sosok tokoh tersebut.
Meski pro dan kontra soal tanggung jawab pekerjaan utama tentu menjadi isu yang seksi untuk terus dibahas, dan bisa menjadikan nilai positif atau bahkan sebaliknya, negatif bagi sang sosok.
Pertanyaannya kini, dari ketiga nama, mana yang paling mungkin dan paling perlu untuk deklarasi?
Jawabannya adalah Prabowo Subianto, jika memang hendak maju Pilpres.