Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Ceramah Haikal Hassan yang Tuding Bung Karno, Hasto: Tak Paham Sejarah

Kompas.com - 13/02/2022, 10:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto memberikan tanggapan soal Bung Karno yang disebut sering memenjarakan ulama.

Menurutnya, pihak yang menyebut demikian tidak memahami sejarah.

"Bung Karno dekat dengan NU, juga dekat dengan Haji Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah. Artinya orang yang beranggapan seperti itu ahistoris," ujar Hasto saat mengisi acara peringatan Harlah ke-96 Nahdatul Ulama (NU) yang ditayangkan secara daring pada Sabtu (12/2/2022).

"Yang beranggapan seperti itu sama sekali tidak paham sejarah dan melecehkan Bung Karno. Dia tidak paham bagaimana spirit perjuangan beliau," lanjutnya.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, Bung Karno sejak dulu dekat dengan NU. Hasto membenarkan bahwa Soekarno pernah merasa sedih karena disebut tak menyukai NU.

Lalu saat menghadiri Muktamar ke-23 NU Bung Karno menyatakan sangat mencintai NU. Bung Karno bahkan menyebut rela merayap untuk tetap datang ke muktamar tersebut untuk membuktikan kecintaannya kepada NU.

Baca juga: Mengenang Petualangan Turba Bung Karno

"Itu di muktamar NU ke-23. Itu adalah suasana kebatinan beliau yang menyadari peran dari NU. Di mana NU dalam seluruh muktamarnya memiliki visi yang sangat sangat kuat (tentang kebangsaan)," lanjut Hasto.

Selain itu, dia juga mengungkapkan Bung Karno menginspirasi kemerdekaan negara-negara Islam seperti Maroko, Tunisia dan Aljazair.

Atas jasanya itu, kata Hasto, Soekarno lantas diberi gelar kehormatan 'pahlawan pembebas dan kemerdekaan bangsa-bangsa Islam' di dalam Konferensi Islam Asia Afrika Tahun 1965.

Tak sampai di sana, Hasto pun mengungkapkan cerita kepedulian Bung Karno terhadap masjid.

"Ketika beliau datang ke Uni Soviet (sekarang Rusia), beliau melihat ada suatu masjid yang begitu megah lalu diubah jadi gudang," ujar Hasto.

Masjid yang dimaksud yakni Masjid Agung Leningrad yang kini dinamai Masjid Agung St Petersburg.

Saat Bung Karno berkunjung ke Uni Soviet pada 1956, masjid itu difungsikan sebagai gudang peralatan medis.

"Maka proteslah Bung Karno pada Nikita Krushchev (peminpin Uni Soviet saat itu). Yang akhirnya kemudian masjid yang udah diubah menjadi gudang itu akhirnya dikembalikan fungsinya menjadi masjid," ungkap Hasto.

Baca juga: Cerita Hasto Soal Lambang NU yang Menginspirasi Bung Karno Soal Geopolitik Indonesia

Sehingga, kata dia, apa yang dilakukan oleh Bung Karno menunjukkan Islam yang membangun peradaban dan rahmatan lil alamin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com