Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Desak Mauritius Percepat Penyelidikan 7 ABK WNI yang Hilang Sejak 2021

Kompas.com - 10/02/2022, 20:45 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) mendorong pemerintah Mauritius untuk mempercepat proses penyelidikan dan penegakan terkait kasus 7 anak buah kapal (ABK) WNI yang di perairan negara tersebut pada tahun 2021 lalu.

Pasalnya, sudah berjalan setahun, hingga kini nasib 7 ABK WNI tersebut masih tidak diketahui.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, hasil penyelidikan terkait hilangnya 7 ABK WNI di perairan Mauritius tersebut penting untuk memberi kepastian terhadap hak dan nasib mereka.

"Saat ini kami terus mendorong pemerintah Mauritius untuk bisa mempercepat proses penyelidikan dan penegakan hukum untuk memberi kepastian hak dan nasib ABK kita di sana," jelas Judha saat memberikan keterangan dalam press briefing yang dilakukan secara daring, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: 7 ABK Kapal Sawit yang Terbakar di Nunukan Dipastikan Selamat

Judha menjelaskan, 7 ABK WNI yang hilang tersebut bekerja di kapal berbendera Taiwan.

Sebanyak enam ABK bekerja di kapal Weifa dan satu ABK di kapal De Hai 16. Berdasarkan laporan yang diterima Kemenlu dari saksi mata, kedua kapal tersebut meninggalkan dermaga dari pelabuhan Port louis, Mauritius pada 26 Februari 2021.

"Berdasarkan keterangan saksi mata, pada 26 Februari kapal Weifa meninggalkan dermaga bersama enam ABK dan satu ABK di kapal De Hai 16 berangkat menuju laut kemudian (ABK) dinyatakan hilang," jelas Judha.

Untuk diketahui, Mauritius adalah sebuah negara di Afrika Timur.

Judha menjelaskan, setelah ABK WNI dinyatakan hilang, aparat keamanan telah menarik kapal Weifa ke Port Loius. Namun demikian, ketujuh WNI tersebut tidak ditemukan.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat setempat, terdapat indikasi tindakan kriminal yang dialami ketujuh ABK WNI tersebut.

"Proses pencarian sudah dilakukan tetapi 7 ABK kita tidak ditemukan. Lalu September 2021 polisi Mauritius menerbitkan keterangan resmi 7 ABK kita hilang," kata Judha.

Baca juga: Jokowi Diminta Turun Tangan Urus 7 ABK Asal Indonesia yang Hilang di Mauritius

Berdasarkan informasi terbaru, per 25 Januari 2022 Kepala Perwakilan RI Antananarivo Madagaskar Benny Yan Pieter Siahaan telah mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Mauritius untuk meminta hasil penyelidikan.

KJRI di Taipei, Taiwan, pun telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pemenuhan hak dari 7 ABK yang hilang tersebut.

"Kepala Perwakilan RI di Antananarivo sudah mengirim surat kepada Menlu Mauritius meminta hasil penyelidikan. Mendorong hasil penyelidikan dan penegakan hukum bila ditemukan tindakan kriminal," kata Judha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com