Salin Artikel

RI Desak Mauritius Percepat Penyelidikan 7 ABK WNI yang Hilang Sejak 2021

Pasalnya, sudah berjalan setahun, hingga kini nasib 7 ABK WNI tersebut masih tidak diketahui.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, hasil penyelidikan terkait hilangnya 7 ABK WNI di perairan Mauritius tersebut penting untuk memberi kepastian terhadap hak dan nasib mereka.

"Saat ini kami terus mendorong pemerintah Mauritius untuk bisa mempercepat proses penyelidikan dan penegakan hukum untuk memberi kepastian hak dan nasib ABK kita di sana," jelas Judha saat memberikan keterangan dalam press briefing yang dilakukan secara daring, Kamis (10/2/2022).

Judha menjelaskan, 7 ABK WNI yang hilang tersebut bekerja di kapal berbendera Taiwan.

Sebanyak enam ABK bekerja di kapal Weifa dan satu ABK di kapal De Hai 16. Berdasarkan laporan yang diterima Kemenlu dari saksi mata, kedua kapal tersebut meninggalkan dermaga dari pelabuhan Port louis, Mauritius pada 26 Februari 2021.

"Berdasarkan keterangan saksi mata, pada 26 Februari kapal Weifa meninggalkan dermaga bersama enam ABK dan satu ABK di kapal De Hai 16 berangkat menuju laut kemudian (ABK) dinyatakan hilang," jelas Judha.

Untuk diketahui, Mauritius adalah sebuah negara di Afrika Timur.

Judha menjelaskan, setelah ABK WNI dinyatakan hilang, aparat keamanan telah menarik kapal Weifa ke Port Loius. Namun demikian, ketujuh WNI tersebut tidak ditemukan.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat setempat, terdapat indikasi tindakan kriminal yang dialami ketujuh ABK WNI tersebut.

"Proses pencarian sudah dilakukan tetapi 7 ABK kita tidak ditemukan. Lalu September 2021 polisi Mauritius menerbitkan keterangan resmi 7 ABK kita hilang," kata Judha.

Berdasarkan informasi terbaru, per 25 Januari 2022 Kepala Perwakilan RI Antananarivo Madagaskar Benny Yan Pieter Siahaan telah mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Mauritius untuk meminta hasil penyelidikan.

KJRI di Taipei, Taiwan, pun telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pemenuhan hak dari 7 ABK yang hilang tersebut.

"Kepala Perwakilan RI di Antananarivo sudah mengirim surat kepada Menlu Mauritius meminta hasil penyelidikan. Mendorong hasil penyelidikan dan penegakan hukum bila ditemukan tindakan kriminal," kata Judha.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/10/20455971/ri-desak-mauritius-percepat-penyelidikan-7-abk-wni-yang-hilang-sejak-2021

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke