Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan di Desa Wadas, Pimpinan MPR: Jangan karena Kepentingan Nasional Kehilangan Pendekatan Manusiawi

Kompas.com - 10/02/2022, 17:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani mengajak seluruh pihak untuk tetap mengedepankan pendekatan manusiawi dalam mengatasi persoalan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Muzani menegaskan, pendekatan yang manusiawi tidak boleh dihilangkan atas nama pembangunan sebagai kepentingan nasional.

"Kepentingan nasional adalah kepentingan di mana kemajuan pembangunan harus jalan tapi jangan hanya karena itu terus kemudian kita kehilangan kesabaran, kehilangan pendekatan yang lebih manusiawi," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/2/2022), dikutip dari Tribunnews.com.

Politikus Partai Gerindra itu berpandangan, semua pihak semestinya belajar dari pembangunan infrastrutktur lainnya di era Presiden Joko Widodo yang menurutnya nyaris tidak ada masalah.

"Nah ini kenapa kemudian terjadi persoalan seperti ini? Ini kemudian yang disayangkan oleh kami dan banyak pihak juga menyayangkan itu," kata Muzani.

Ia pun mendorong semua pihak dapat menahan diri dan menyelesaikan persoalan ini dalam ruang dialog.

"Persoalan ini telah menimbulkan problem, saya berharap semua pihak menahan diri dan semuanya dapat menyelesaikan dalam satu meja supaya selesai," ujar Muzani.

Diketahui, persoalan di Desa Wadas dilatarbelakangi rencana pemerintah melakukan penambangan batu andesit di desa tersebut sebagai material pembangunan Bendungan Bener.

Persoalan tersebut menjadi sorotan setelah ratusan aparat bersenjata lengkap mendatangi Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) untuk mendampingi pengukuran lahan di sana.

Sedikitnya 64 orang warga Desa Wadas ditangkap polisi karena dituding membawa senjata tajam dan bersikap provokatif saat proses pengukuran tanah oleh tim BPN di lokasi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan, seluruh warga Desa Wadas yang sempat diamankan ke Mapolres Purworejo pada Selasa (8/2/2022) sudah dipulangkan pada Rabu (9/2/2022).

Mahfud pun menegaskan, tidak ada upaya penyiksaan terhadap warga Wadas yang diamankan oleh polisi tersebut.

"Semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing dan sama sekali tidak ada korban atau penistaan atau penyiksaan," kata Mahfud dalam konferensi pers, Rabu sore.

Berita ini sudah tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul "Pimpinan MPR Minta Semua Pihak Menahan Diri Selesaikan Konflik Desa Wadas"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com