Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China, Bappenas: Butuh Keahlian Tinggi

Kompas.com - 08/02/2022, 18:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China yang menjadi tukang las rel dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung disebut saat ini memang dibutuhkan. Alasannya karena proses pengelasan dinilai membutuhkan teknik tingkat tinggi.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi mengungkapkan, kebutuhan mendatangkan operator las dari China karena teknik dan alat yang mereka gunakan berbeda. Selain itu, dia mengatakan, besi untuk rel kereta cepat juga mempunyai kualitas yang berbeda dari yang tersedia di dalam negeri.

"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," ujar Pungky dalam rapat panitia kerja (Panja) Pengawasan Penanganan Tenaga Kerja Asing di Komisi IX DPR, Selasa (8/2/2022).

Menurut Pungky, Indonesia belum pernah membuat konstruksi rel untuk kereta cepat. Selain itu, dari sisi teknis ternyata besi khusus untuk rel kereta cepat itu belum bisa dibuat di dalam negeri.

Baca juga: BPKP Turun Tangan Cek Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Setelah kami diskusi dengan mereka, ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya," jelas Pungky.

Pungky mengatakan, keberadaan tukang las dari China dalam proyek kereta cepat memang membuatnya terkejut. Sebab menurut pemahamannya kualitas operator las dalam negeri pun bisa diandalkan.

"Hal-hal seperti ini sebetulnya, kami dapatkan sebagai contoh mengapa kita masih membutuhkan kadang-kadang tenaga ahli yang walaupun sifatnya sangat teknis, tetapi memang kita belum memiliki kapasitas itu," kata Pungky.

Pemerintah menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa dilakukan uji coba pada akhir 2022 mendatang, sehingga diharapkan pada 2023 sudah bisa beroperasi. Target itu dinilai sejalan dengan progres pembangunannya yang diklaim hampir rampung.

Baca juga: Harga Tiket Kereta Cepat Sekitar Rp 350.000, Turun di Padalarang, Bukan Bandung

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri mengatakan, hingga pertengahan Januari 2022 perkembangan fisik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 79,90 persen atau hampir 80 persen.

"Progres fisik sampai dengan 14 Januari 2022 adalah sebesar 79,90 persen, di mana untuk progres pekerjaan jembatan atau bridge 89,30 persen, subsgrade 78,41 persen, dan tunnel 98,07 persen," ujar Zulfikri dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (7/2/2022).

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com