Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali yang Mulai Ancam Faskes dan Nakes

Kompas.com - 08/02/2022, 07:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

"Sebagai contoh kenaikan kasus di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meningkat pesat namun angka perawatan RS dan kematian masih relatif rendah dan lebih kecil dibandingkan (saat) gelombang Delta," jelasnya.

Luhut kemudian menyoroti kasus Covid-19 di Provinsi Bali yang meningkat dibarengi dengan peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Baca juga: Jakarta dan Sekitarnya Tak Baik-baik Saja, Kasus Covid-19 Lampaui Puncak Gelombang Kedua, Penularan Sangat Cepat...

Luhut mengatakan, Bali merupakan salah satu dari tiga provinsi yang saat ini mencatatkan jumlah kasus harian konfirmasi Covid-19 melebihi puncak gelombang Delta pada Juli 2021 lalu.

Meski demikian, ia mengklaim tingkat keterisian rumah sakit di Bali saat ini masih dalam kondisi aman.

"Untuk Provinsi Bali perlu mendapat perhatian khusus karena terdapat tren penambahan kasus juga melebihi puncak Delta, angka keterisian rumah sakit juga meningkat," katanya.

Menkes sebut keterisian RS terkendali

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merinci adanya tiga provinsi yang saat ini mencatatkan jumlah kasus melebihi jumlah kasus harian puncak pada gelombang Delta yakni DKI Jakarta, Banten, dan Bali.

DKI Jakarta pada Minggu (6/2/2022) kemarin mencatatkan lebih dari 15.800 kasus sehari. Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang puncak varian Delta pertengahan tahun lalu yang sebanyak 14.600 kasus.

Baca juga: PPKM Level 3: Wilayah, Aturan, dan Tren Kenaikan Kasus Covid-19

Sementara itu, Banten mencatatkan 4.800 kasus sehari dengan puncak kasus harian pada gelombang Delta sebanyak 3.900.

Adapun Bali, tercatat jumlah kasus harian telah mencapai 2.000, sementara pada puncak kasus harian pada gelombang varian Delta sebanyak 1.900 kasus.

"Ketiga provinsi yang jumlah kasus hariannya melebihi puncak Delta tersebut, angka yang dirawat di rumah sakit masih sekitar 30 persen sampai 50 persen," kata Budi.

Meski demikian, Budi meminta masyarakat untuk tidak panik lantaran kasus Covid-19 harian yang terus melonjak memasuki dua pekan terakhir.

Menurut Budi, meski jumlah kasus konfirmasi harian tinggi, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit cenderung masih rendah.

"Tidak usah panik kalau melihat jumlah kasus naik tinggi. Yang penting yang masuk rumah sakit lebih rendah dan masih bisa terkendali," tuturnya.

Berdasarkan data, saat ini jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang telah terisi sebanyak 18.966.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Depok Melonjak, Epidemiolog Sarankan Tempat Tidur Perawatan Segera Ditambah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com