Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Dipenuhi Pasien Covid-19 OTG dan Gejala Ringan, Ingat Lagi Pesan Jokowi

Kompas.com - 07/02/2022, 07:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 kembali merangkak naik seiring dengan menyebarnya varian Omicron di Indonesia.

Pada Minggu (6/2/2022), tercatat kasus harian Covid-19 telah mencapai angka 36.057 dalam 24 jam terakhir.

Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan per 4 Februari 2022, terdapat 13.696 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit.

Baca juga: 36.057 Penambahan Kasus Covid-19, 57 Kematian dalam Sehari, dan Peringatan Agar Lansia Tak Keluar Rumah

Dari jumlah itu diketahui, 71 persen di antaranya merupakan pasien tanpa gejala (orang tanpa gejala/OTG) dan bergejala ringan. Dalam artian, mayoritas kapasitas rumah sakit, kini dipenuhi oleh pasien OTG dan bergejala ringan.

Sebagai rincian, Kemenkes menyebutkan bahwa sebanyak 5.136 pasien OTG atau 38 persen dirawat di rumah sakit. Sementara, untuk yang bergejala ringan sebanyak 4.451 pasien atau 33 persen.

Kondisi di Jakarta

Tak hanya melaporkan data nasional, Kemenkes juga merinci data pasien yang dirawat di rumah sakit wilayah Jakarta.

Dalam data tersebut, dilaporkan bahwa Jakarta pun juga memiliki kondisi serupa di mana pasien tanpa gejala dan bergejala ringan, justru memilih untuk dirawat di rumah sakit.

Baca juga: 6 Kasus Omicron Terdeteksi di Sumut

Data Kemenkes menyebutkan, dari 6.455 pasien yang dirawat di rumah sakit se-DKI Jakarta, terdapat 1.190 orang atau 18,4 persen tidak bergejala.

Sementara itu, sebanyak 3.429 orang atau 53,1 persen bergejala ringan kini memenuhi rumah sakit di Jakarta.

Jokowi sebut Omicron bisa sembuh tanpa ke RS

Di tengah kasus Covid-19 yang merangkak naik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memberikan arahan kepada masyarakat.

Arahan itu soal bagaimana sikap masyarakat untuk menghadapi varian Omicron yang telah menyebar di Tanah Air.

Jokowi mengungkapkan, varian Omicron yang menyebabkan lonjakan kasus harian saat ini, memang memiliki tingkat penularan yang tinggi.

Baca juga: Apakah Varian Omicron Meningkatkan Kasus Kematian di Indonesia?

Namun, dari sisi fatalitas atau potensi penyebab kondisi kerawanan pada pasien lebih rendah dari varian Delta.

Dia menyebutkan hal tersebut karena berkaca pada kasus Covid-19 di beberapa negara di dunia. Menurut Jokowi, tingkat keterisian rumah sakit di beberapa negara justru relatif rendah di tengah penyebaran Omicron.

"Hal ini juga termasuk di negara kita Indonesia, meskipun kasusnya melonjak cukup tinggi, namun keterisian di RS masih terkendali," kata Jokowi dalam keterangan video yang disiarkan langsung dari Kota Medan, Kamis (3/2/2022) malam.

"Perlu saya sampaikan bahwa varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke RS. Pasien yang terpapar varian ini cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin dan segera tes kembali setelah 5 hari," jelas kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com