Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Saidiman Ahmad
Peneliti Politik dan Kebijakan Publik

Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting; Alumnus Crawford School of Public Policy, Australian National University.

Daya Tonjok Pembaruan Nurcholish Madjid

Kompas.com - 06/02/2022, 14:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nurcholish Madjid menunjukkan sisi modernisnya sebagai seorang pemikir Islam. Dia menyatakan bahwa nostalgia atau orientasi dan kerinduan pada masa lampau yang berlebihan harus digeser dengan pandangan yang mengarah pada masa depan.

Karena itu dibutuhkan proses liberalisasi.

Dalam tulisan ini, berkali-kali Nurcholish dengan sengaja memilih diksi “liberal” untuk mendorong munculnya gerakan pembaruan di dunia Islam.

Dia menegaskan tentang pentingnya kebebasan individu yang di dalamnya terdapat kebebasan menyatakan pendapat.

Kebebasan menyatakan pendapat ini, munurut dia, adalah unsur terpenting dalam kebebasan perseorangan atau individu.

Kebutuhan kelompok Muslim liberal

Secara eksplisit, Nurcholish menyatakan tentang pentingnya suatu kelompok pembaruan dalam Islam yang liberal.

Dia melihat terjadinya pergeseran orientasi kelompok-kelompok Islam yang sebelumnya dikenal sebagai pembaru seperti Muhammadiyah, Al-Irsyad dan Persis.

Organisasi-oragnisasi Islam yang pada mulanya muncul sebagai organisasi pembaru perlahan-lahan berubah dan tidak memiliki daya untuk menangkap semangat pembaruan itu sendiri.

Sebaliknya, organisasi-organisasi yang sebelumnya kontra reformasi seperti NU, Al Wasliah, dan PUI juga belum mampu menerima ide-ide pembaruan sebagai pandangan prinsipal dalam organisasi mereka.

Berhadapan dengan situasi ini, Nurcholish berharap munculnya suatu kelompok pembaruan Islam baru yang liberal.

Kelompok ini diharapkan muncul sebagai gerakan non-tradisionalis dan non-sektarian.

Non-tradisionalisme adalah paham yang melawan sikap “kami mendapatkan bapak-bapak kami berjalan di atas suatu kata, nilai, dan di atas warisan-warisan mereka itulah kamu mendapatkan petunjuk.”

Sementara non-sektarianisme adalah bentuk perlawanan pada sikap “setiap golongan bangga dengan apa yang ada padanya.”

Konsisten dengan pandangannya mengenai kebenaran insaniyah yang relatif dan karenanya membutuhkan koreksi terus-menerus, Nurcholish juga menyatakan bahwa pembaruan keagamaan juga seharusnya menjadi tindakan dan sikap yang tidak boleh berhenti.

Nurcholish menyatakan “ijtihad atau pembaruan haruslah merupakan proses terus-menerus dari pemikiran yang orisinal, berlandaskan penilaian atas gejala-gejala sosial dan sejarah, yang sewaktu-waktu harus ditinjau kembali benar salahnya.”

Bersambung, baca artikel selanjutnya: Doktrin Tauhid sebagai Fondasi Pembaruan Nurcholish Madjid

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com