"Saya bertanya dengan tulus untuk mengetahui apa yang boleh apa yang tidak. Dia (memberi kritik) punya batasan-batasan apa, yang boleh dan tidak, supaya orang nanti tidak kena masalah. Karena selama ini orang takut," tuturnya.
Respons JK atas pernyataan Presiden juga mendapat tanggapan negatif dari kalangan buzzer pendukung setia Jokowi. Ia bahkan menyebut para buzzer itu antikritik terhadap masukan yang disampaikan masyarakat.
"Jadi apakah saya salah kalau mengajukan suatu pertanyaan? Dari situ bisa lihat karakter mereka (buzzer) yang mempersoalkan pertanyaan tersebut. Artinya mereka antikritik dan bertentangan dengan Jokowi, para buzzer-buzzer itu," ungkap JK dalam keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Jusuf Kalla: Para Buzzer Antikritik, Ini Bertentangan dengan Jokowi
Setahun berselang, JK kembali membicarakan Jokowi. Menurut Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu, Jokowi merupakan sosok presiden yang paling serius ingin menemui rakyat-rakyatnya.
JK mengisahkan pengalamannya saat menjadi Wapres Jokowi pada 2014 hingga 2019. Menurut dia, Jokowi sering berpindah-pindah daerah dalam hitungan hari demi dapat menyapa rakyat secara langsung.
"Saya termasuk bagian dari pemerintahan yang lalu dengan Pak Jokowi, saya tidak pernah melihat presiden yang seserius itu utuk melihat rakyatnya," kata JK dalam acara public talkshow yang ditayangkan akun YouTube PKSTV, Senin (31/1/2022).
Pernyataan JK diungkapkan untuk menjawab pertanyaan mengenai keseriusan pemerintahan Jokowi dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan.
"Tiap hari, (misalnya) tadi di Balikpapan besok dia ke Sumatera, jadi kalau artian bagaimana menyapa rakyat secara langsung yang paling serius itu beliau," tambahnya.
Baca juga: Jusuf Kalla: Saya Dua Kali Jadi Wapres, Tak Pernah Meminta
Tak hanya itu, JK pun memberi pujian atas penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukann pemerintah. Ia juga menilai wajar jika pembangunan di periode kedua Jokowi tidak berjalan mulus akibat adanya pandemi Covid-19.
"Kalau diukur dengan perbandingan antara Singapura, Malaysia, besarnya orang kena Covid dibanding jumlah penduduk, Indonesia paling kecil, jadi dari situ kita lihat bagaimana pemerintah juga serius dalam hal itu," sebut JK.
JK bahkan memberi pembelaan soal masalah utang Negara yang sering dijadikan serangan pihak oposisi kepada pemerintah. Ia mengatakan, persoalan jumlah utang yang dimiliki Indonesia bukanlah sesuatu yang bisa dihindari karena menurutnya banyak pula negara lain yang mesti berutang demi menyelesaikan program-program yang terhambat akibat pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.