Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lelaki Tangguh pada Perayaan Imlek

Kompas.com - 01/02/2022, 15:41 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Imlek identik dengan festival lampion, amplop angpau, barongsai, dan berkumpul bersama keluarga besar bagi yang merayakan.

Namun, perayaan Imlek tersebut tak sempat dirasakan oleh Luchy Sandra, anak nelayan musiman di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tepatnya pada Hari Imlek empat tahun yang lalu. Tak seperti biasanya, Luchy merayakan Imlek seorang diri tanpa keluarga inti, jauh dari kemeriahan di kampung halamannya di Bangka.

Pasalnya, kala itu ia masih menjadi taruna tingkat pertama di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta. Hal ini yang membuat Luchy harus merayakan Imlek pertama kali tanpa ayah, ibu, kakak, dan adiknya.

Baca juga: Daftar SNMPN 2022? Ini 7 Rumpun Prodi D3 Politeknik

Meski jauh dari keluarga, Luchy yang merupakan penganut Konghucu taat, pada hari itu meminta izin kepada pihak sekolah untuk bersembahyang ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan mengunjungi bibinya di Bogor.

"Kalau di keluarga kami, biasanya satu hari sebelum Imlek akan sembahyang di kelenteng dan di rumah. Kami juga mengundang sanak saudara dan mulai berbenah cemilan serta makanan untuk menjamu tamu dan saudara-saudara hingga kerabat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (1/2/2022).

Kemudian, lanjut dia, pada saat perayaan, ia bersama dua saudaranya akan mengucapkan selamat Imlek kepada orangtuanya. Begitu pula orangtua Luchy juga akan bergiliran memberikan angpau kepada dia dan dua saudaranya.

Selesai saling mengucapkan, saat siang hari, para kerabat Luchy akan berdatangan ke rumah.

Baca juga: Imlek di Tengah Pandemi, Warga Bagikan Angpau lewat Dompet Digital hingga QR Code di Grup Chat Keluarga

"Bagi angpau hanya akan diberikan pada anak-anak kecil atau yang belum bekerja dan belum menikah. Sebaliknya juga begitu, saat kerabat sudah bekerja atau sudah menikah maka wajib memberikan angpau pada anak-anak sebagai hadiah dan umpan agar tetap semangat setiap hari dan selalu menghormati orangtua,” ucapnya.

Lebih lanjut Luchy menjelaskan, Imlek di kampung halamannya sendiri dapat berlangsung selama tiga sampai lima hari. Saat hari kelima akan dilanjutkan dengan barongsai yang berkunjung ke rumah-rumah.

Kehadiran barongsai adalah untuk mendoakan agar tidak ada arwah atau roh jahat yang datang ke rumah. Saat mereka akan pulang, angpau yang tergantung di langit-langit teras rumah akan diambil dengan diiringi berbagai atraksi yang menakjubkan.

Baca juga: 5 Fakta Seputar Barongsai yang Keluar Setiap Imlek

Tanggung jawab selesaikan pendidikan

Suasana memang berbeda jauh saat Luchy harus berada di Jakarta. Akan tetapi sebagai taruna ia dididik menjadi lelaki tangguh, mandiri, berkarakter baik, pantang menyerah, serta kuat fisik dan mental.

"Ya campur aduk. Sedih sudah pasti, ya cuma mau bagaimana lagi namanya juga menyelesaikan tanggung jawab. Jadi harus dijalani dan ambil hikmahnya saja," kenang Luchy.

Daripada harus "cengeng", dengan berbagai keadaannya saat itu, ia lebih memilih untuk bersyukur dengan apa yang telah diraihnya.

Luchy menceritakan, selepas lulus dari Jurusan Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Toboali, ia berencana untuk mencari kerja.

Baca juga: IIMS 2022, Panen Sinyal Positif dari Stakeholders Industri Otomotif

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com