Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lelaki Tangguh pada Perayaan Imlek

Kompas.com - 01/02/2022, 15:41 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Namun, saat itu dia masih tidak memiliki banyak pengalaman kerja. Pilihan kuliah pun datang, tetapi Luchy sadar bahwa biayanya tidak sedikit. Dia teringat akan profesi ayahnya sebagai nelayan musiman.

Nelayan musiman hanya ikut melaut saat musim ikan tertentu atau saat pemilik kapal mengajaknya melaut. Jika tidak melaut, ayah Luchy akan bekerja menjadi buruh harian, dengan penghasilan yang tak menentu. Sementara itu, sang ibu fokus mengurus rumah tangga.

Dari kerumitan masalah tersebut, beruntung salah satu alumni SMK yang berkuliah di Politeknik AUP menyampaikan informasi tentang satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) tersebut.

Untuk diketahui, Politeknik AUP memiliki program kuota khusus bagi anak nelayan, dengan biaya gratis. Peserta didiknya pun dari berbagai daerah, latar belakang, suku, etnis, dan agama.

Baca juga: Undip Tawarkan Beasiswa bagi Anak Nelayan yang Ingin Kuliah

Mendengar informasi tersebut, akhirnya Luchy memutuskan untuk mendaftar. Setelah mengikuti seleksi fisik dan wawancara, ia bersyukur diterima sebagai taruna Program Studi Permesinan Perikanan.

Selain diterima, Luchy juga tidak perlu menanggung biaya pendidikan, perlengkapan, makan, penginapan, dan berbagai fasilitas, dari sejak mendaftar hingga lulus.

Selama mengikuti pendidikan hingga padatnya jadwal kampus, Luchy tak pernah lupa dengan urusan rohani. Saat libur ia menyempatkan pergi ke klenteng di daerah Sunter, Jakarta Utara (Jakut).

Selain beribadah, Luchy juga memperdalam ilmu agama di sana. Bahkan, ia mendapat bimbingan langsung dari Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) untuk Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Js Liem Liliany Lontoh.

Baca juga: Sambut Imlek, Umat Khonghucu di Banyumas Gelar Jamasan Patung Dewa dan Keris

Tak terasa waktu berlalu hingga ia harus berhadapan dengan tugas penelitian akhir. Luchy pun memutuskan kembali ke Bangka, tepatnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka.

Kepulangannya tersebut bukan tanpa alasan. Ia ingin melakukan penelitian terkait analisa kerusakan dan perbaikan poros baling-baling pada kapal nelayan di Bangka.

Setelah merampungkan penelitian, Luchy kemudian lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,46 pada 2021. Ia diwisuda oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono secara daring.

Baca juga: Menteri KP Berhasil Raih Top Leader on Digital Implementation 2021

Berbekal keahlian overhaul mesin, welder, analisa kerusakan, perbaikan, dan fabrikasi permesinan serta sertifikat Basic Safety Training dan Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan Tingkat I dari Politeknik AUP, Luchy kembali meninggalkan keluarga dan berangkat ke Batam, Kepulauan Riau.

Ia mendapat pekerjaan sebagai Technical Marine Oil sebuah perusahaan distributor resmi pelumas merk ternama dari Amerika Serikat.

Kemudian Luchy dipindahtugaskan ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan jabatan Sales Engineer hingga kini, yang fokus menangani berbagai jenis kapal.

Baca juga: Perbedaan Data Engineer dan Data Scientist

Tak lepas dari peran Kementerian KP

Luchy merupakan salah satu contoh dari ribuan anak nelayan dan anak pelaku utama kelautan dan perikanan di daerah terpencil, pesisir, dan pulau-pulau terluar dari Sabang sampai Merauke yang terselamatkan pendidikannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com