Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU: Marsdya Andyawan Martono Tepat Pimpin Koopsudnas

Kompas.com - 28/01/2022, 11:04 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menilai, Marsekal Madya (Marsdya) Andyawan Martono Putra tepat memimpin Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).

Menurut Fadjar, Andyawan memiliki karakter dan kemampuan yang dibutuhkan Koopsudnas.

"Saya menilai marsekal (Andyawan) memiliki karakter dan kemampuan yang tepat untuk memimipin Koopdusnas," ujar Fadjar saat meresmikan Koopsudnas di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Saat KSAU Usulkan Nama Satuan Elite Paskhas Dikembalikan Jadi Kopasgat...

Dalam kesempatan tersebut, Fadjar menyampaikan selamat atas jabatan baru yang diemban Andyawan.

Fadjar optimistis Andyawan mampu membawa Koopsudnas ke arah yang baik.

"Saya optimis marsekal (Andyawan) mampu membawa orginsasi ini menuju arah yang sesuai harapan kita bersama," katanya.

Baca juga: Sebagian FIR Natuna Masih Dikuasai Singapura, Anggota DPR Akan Minta Penjelasan Menhan dan KSAU

Sebelumnya, Mabes TNI dan Mabes TNI AU telah melakukan alih komando, integrasi, dan perubahan beberapa satuan lainnya.

Antara lain Komando Operasi Udara (Koopsud), Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) menjadi Komando Gerak Cepat (Kopasgat) dan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) menjadi Komando Sektor Koopsud.

Menurut Fadjar, alih komando, integrasi, dan perubahan ini selaras dengan kebijakan umum pertahannan negara pada 2020-2024, termasuk pembangunan postur TNI, khususnya TNI AU.

Baca juga: KSAU Tekankan Instruktur dan Siswa Penerbang Utamakan Keselamatan

Fadjar mengatakan, TNI AU diarahkan memiliki daya tangkas strategis dan mobilitas tinggi guna menjaga kedaulatan negara serta melindungi kepentingan nasional Indonesia.

Bersamaan dengan itu, seiring kompleksitas tantangan dan perkembangan teknologi matra udara, TNI AU pun dituntut untuk mampu menghadapi berbagai macam bentuk ancaman.

"(Berupa) ancaman kinetik maupun nonkinetik yang dapat hadir sewaktu-waktu," kata Fadjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com