JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan mengatakan, data dari sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gejala infeksi Omicron yang paling banyak dikeluhkan pasien adalah batuk.
Ia mengatakan, gejala tersebut berbeda dengan keluhan pasien yang terinfeksi varian Delta.
"Saya ingin menyampaikan data dari luar, gejala-gejala Omicron dikatakan gejala paling banyak adalah batuk (89 persen), berbeda dengan delta, Delta kan dulu 80 persen demam," kata Erlina dalam konferensi pers secara virtual, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Kemenkes: Total 1.626 Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia
Dia menambahkan, selain batuk, pasien yang terinfeksi Omicron mengeluhkan badan lemas atau kelelahan, hidung tersumbat, demam dan mual atau muntah.
"Jadi jangan beranggapan kalau demam perlu memeriksakan diri, ternyata sekarang batuk merupakan entry poinnya yaitu sebanyak 89 persen," ujarnya.
Erlina mengatakan, pihaknya juga mengamati gejala yang dialami pasien Omicron yang dirawat di RS Persahabatan sejak 10 Januari sampai 22 Januari 2022. Menurut dia, ada 17 pasien Omicron yang dirawat di RS Persahabatan dan mayoritas mengalami gejala batuk kering dan nyeri tenggorokan.
"Batik kering (63 persen), nyeri tenggorokan (54 persen), pilek 27 persen, sakit kepala (36 persen), nyeri perut, demam (18 persen)," ucapnya.
Lebih lanjut, Erlina mengatakan, 6 dari 17 pasien Omicron yang dirawat di RS Persahabatan memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Karena itu, kata dia, pihaknya berupaya memberikan perawatan optimal, mengingatkan ada kecenderungan perburukan bila pasien yang memiliki komorbid terpapar Covid-19.
"Memang kita harus waspada kalau ada komorbid, karena ada kecendrungan pasien ini akan mengalami perburukan," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.