Percepat vaksinasi
Untuk mengurangi risiko fatalitas akibat varian Omicron, pemerintah pun diminta untuk mempercepat vaksinasi, terutama untuk kelompok rentan dan lansia.
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman pun mengatakan, pemerintah seharusnya mampu mengejar cakupan vaksinasi dosis kedua hingga 75 persen sebelum bulan ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Mei 2022 untuk menekan angka penularan Covid-19.
"Jadi (vaksinasi) ini harus digenjot, bahkan melihatnya bukan hanya dari potensi puncak gelombang tiga Omicron, tapi juga antisipasi nanti menjelang puasa. Sebelum bulan ramadhan kejar cakupan dua dosis mencapai 75 persen minimal," ujar Dicky ketika dihubungi.
Adapun berdasarkan data terakhir Kemenkes, total cakupan vaksinasi dosis pertama untuk lansia mencapai 71,29 persen. Sementara, untuk lansia yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebesar 46,41 persen dari target sebanyak 21.553.118.
Baca juga: Minta Masyarakat Waspada Penularan Omicron, Wagub DKI: Tidak Boleh Anggap Enteng
Kemudian, untuk masyarakat rentan dan umum, total capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 72,16 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 49,60 persen dari target 141.211.181 penduduk yang divaksinasi.
"Dan saat ini, itu ada kurang lebih 40 persen atau 30 persen masyarakat yang rawan (tertular Covid-19) karena belum divaksin, dan ini bicara vaksin dua dosis lengkap," tutur Dicky.
"Kemudian bicara soal lansia, itu kita masih 50 persen yang belum vaksin lengkap, apalagi bicara booster. Artinya harus dikejar, karena kalau tidak mereka akan jadi korban," kata Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.