Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Panggil Arteria Soal Ucapan Copot Kajati Berbahasa Sunda dan Mobil Pelat Nomor Polisi

Kompas.com - 20/01/2022, 14:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI Perjuangan DPR memanggil anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan pada Kamis (20/1/2022) siang.

Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto mengatakan, Arteria dipanggil terkait polemik mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) berbahasa Sunda dan perihal mobil berpelat polisi dengan angka yang sama.

"Soal Arteria Dahlan, sebagai pimpinan fraksi sedang mengundang dia, beliau nih saya janji jam 1," kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Minta Maaf Setelah Diprotes Masyarakat Sunda, Arteria Dahlan Siap Disanksi PDI-P

Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengaku belum mengetahui penjelasan soal Kajati yang berbahasa Sunda dan hendak diminta dipecat oleh Arteria.

Begitupun soal mobil mewah berpelat nomor polisi dengan angka yang sama terparkir di lingkungan Kompleks Parlemen Senayan yang disebut milik Arteria.

"Kan kita belum tahu persis apa yang diomong dan dimaksud dari omongannya dia," ujarnya.

Baca juga: Ribut Kritik Kajati Berbahasa Sunda, Siapa Arteria Dahlan?

Oleh karena itu, Fraksi PDI-P akan memanggil Arteria untuk menjelaskan di ruang Fraksi.

Ditanya soal langkah yang akan diambil Fraksi setelah mendengar penjelasan Arteria, Utut mengaku belum dapat menjelaskannya.

Hal ini akan diketahui setelah Arteria rampung memberikan penjelasan.

Namun, menurut Utut, Frakai PDI-P tidak menegur Arteria. Hanya saja, Arteria bisa saja akan diberikan pembinaan.

"Begini kalau PDI-P konsepnya kalau yang keliru kita luruskan, konsepnya membina, jadi bukan hukuman itu tentu dalam hukuman derajat yang paling tinggi kesalahannya," jelas Utut.

"Tapi kita lihat makanya ini nanti konsepnya nanti membina kalau Arteria," tambah dia.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, Arteria Dahlan menjadi perbincangan publik Lantara dua hal.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Arteria Dahlan Sampaikan Maaf ke Seluruh Warga Sunda, Khawatir Ini yang Terjadi

Pertama soal permintaan agar Kajati dicopot oleh Jaksa Agung karena menggunakan bahasa Sunda.

Kedua, soal ditemukannya mobil Arteria dengan pelat nomor mirip polisi terparkir di gedung DPR.

Terlihat ada lima mobil pelat nomor polisi dan angka yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com