Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Misteri Kecelakaan Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182 Belum Berjawab

Kompas.com - 17/01/2022, 08:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Investigasi KNKT atas kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182 melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat sebagai otoritas negara produsen pesawat dan Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) Singapura.

Pernyataan sementara pertama

KNKT mempublikasikan pernyataan sementara pertama (1st interim statement) atas hasil investigasi kecelakaan pesawat Boeing 737-500 PK-CLC yang digunakan maskapai Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJY 182 ini dalam dokumen tertanggal 13 Januari 2022. 

Dokumen antara lain mengungkap data CVR telah diunduh. Di sini dilaporkan pula sejumlah hasil pengujian data dan simulasi atas kecelakaan beserta sejumlah langkah yang masih akan ditempuh KNKT untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat.

Temuan dalam pernyataan sementara pertama ini pun menyebut kecelakaan bermula dari bergesernya tuas dorong sisi kiri, seperti halnya di laporan awal yang dipublikasikan sebelumnya. 

Selain itu, KNKT berencana menelaah riwayat perawatan pesawat, kinerja pilot, pelatihan untuk pencegahan dan pemulihan situasi tak terkendali, faktor manusia dalam operasional pesawat, serta maskapai. 

Diinformasikan pula bahwa investigasi telah melibatkan juga Cabang Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) Inggris. 

Terkait data CVR dari temuan modul crash survivable memory unit (CSMU) CVR yang ditemukan pada 30 Maret 2021, KNKT telah mendapatkan data audio dari empat saluran di dalamnya, sejak persiapan hingga pesawat hilang dari radar. 

Rincian keempat saluran rekaman di CVR tersebut adalah:

  • Saluran 1 merekam sistem pengumuman penumpang,
  • Saluran 2 merekam audio SIC,
  • Saluran 3 merekam audio PIC,
  • Saluran 4 merekam mikrofon area kokpit.

Temuan dari unduhan data:

  • Data rekaman di saluran 1 sama dengan data rekaman saluran 2.
  • Saluran 2 merekam semua komunikasi suara SIC selama penerbangan dan komunikasi antara menara dan pesawat lain.
  • Saluran 3 merekam komunikasi suara PIC dengan teknisi darat. Selama penerbangan, suara PIC tidak direkam. Suara PIC direkam di saluran 2 dari mikrofon headset SIC saat suara PIC cukup keras.
  • Saluran 4 merekam nada yang menonjol dengan frekuensi sekitar 400 Hz. Nada ini mengganggu semua sinyal audio lain dan karenanya data audio yang direkam menjadi tidak dapat dimengerti.

KNKT menyebutkan pula bahwa data dari CVR pada bagian bernomor seri 2100-1020-00 dan 000286507 pernah diunduh pada 2019 dan 2020 untuk pembaruan sertifikat kelaikan udara.

Pengunduhan pada 2019 dilakukan di Garuda Maintenance Facility dan pada 2020 di fasilitas milik Sriwijaya Air. Pengunduhan pada 2019 mendapati noise di saluran 4 CVR pada frekuensi 400 Hz. Meski demikian, kedua rekaman hasil pengunduhan tersebut dinyatakan normal. 

Dokumen tertanggal 13 Januari 2022 mengungkap pula hasil pemeriksaan atas modul enhanced ground proximity warning system (EGPWS) pesawat yang ditemukan pada 16 Januari 2021.

Modul EGPWS tersebut dikirim ke fasilitas Honeywell Aerospace di Redmond, Washington, Amerika Serikat. Pengujian atas modul tersebut dilakukan pada 8 April 2021. Didapat, alat rusak parah dengan sasis serta sejumlah sirkuit hilang, cacat, atau tergores. 

Bagian yang hilang termasuk data riwayat penerbangan yang disimpan di chip dalam sirkut CCA A2 di EGPWS. Karenanya, investigasi lebih lanjut tidak dapat dilakukan. 

Terkait masalah throttle, didapati bahwa data pengujian sebelumnya telah dihapus sebelum kecelakaan. Komputer autothrottle pesawat dikirim ke fasilitas Ontic di Inggris.

Pengujian komputer autothrottle dilakukan pada 16 Februari 2021 di fasilitas Oakenhurst Aircraft Services Ltd. Hadir di situ perwakilan dari KNKT, Boeing, NTSB, Federal Aviation Administration (FAA), dan AAIB.

Baca juga: Apa Itu Autothrottle yang Berfungsi Anomali dalam Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182

Tujuan pengujian antara lain adalah mengunduh data log kesalahan yang pernah ada sebelum kecelakaan serta identifikasi segala kemungkinan kesalahan yang tercatat untuk memahami proses perawatan dan operasionalisasinya selama penerbangan. Isu kabel sinyal yang terpisah juga diuji di sini. 

Masih soal throttle, pengujian dilakukan pula terhadap komponen servo autothrottle pada 9 Desember 2021. Pengujian dilakukan di fasilitas Ontic Cheltenham. Hasil pengujian dijanjikan ada di laporan akhir.

KNKT menguji pula komputer kontrol penerbangan (flight control computer atau FCC) Sriwijaya Air SJY 182. Komponen FCC bernomor seri 4051600-914 adalah buatan Honeywell International Inc didapati pernah dihapus sebelum kecelakaan terjadi.

Lalu, komponen FCC bernomor seri 9103655 pernah dikeluarkan dari pesawat pada 18 Maret 2020, setelah ada laporan autopilot tidak bisa digunakan. Komponen ini dipasang sebagai autopilot A.

Berikutnya, FCC bernomor seri 96083964 yang dipasang sebagai autopilot B didapati datanya pernah dihapus pada 18 Maret 2020, setelah ada laporan alat ini tidak berfungsi. 

Semua FCC ini dibawa ke fasilitas Honeywell Deer Valley di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat pada Februari 2021. Pengujian dilakukan pada 30 Maret 2021 dan 14 Juni 2021, untuk mendapati segala kemungkinan kesalahan terkait sinyal surface spoiler ke komputer autothrottle pesawat.

KNKT menguji pula sinkronisasi data antara sinyal surface spoiler dan autothrottle pesawat. Pengujian dilakukan menggunakan pesawat Boeing 737-400 di Inggris. 

Bersamaan, dilakukan pula pengujian untuk mendapatkan data karakter hubungan antara posisi kontrol roda, permukaan aileron, dan permukaan spoiler. Pemasangan sensor posisi spoiler dipertimbangkan pula dalam pengujian ini. 

Pengujian terkait spoiler dilakukan pada 15 Agustus 2021, melibatkan KNKT, AAIB, NTSB, FAA, Boeing, General Electric (GE) dan Ontic. Seperti pengujian lain, data terkait FCC dan spoiler ini dijanjikan ada di laporan akhir investigasi. 

Dua kali simulasi penerbangan telah pula dilakukan untuk memahami misteri kecelakaan Boeing 737-500 PK-CLC Sriwijaya Air SJY 182, yaitu pada 27 Oktober 2021 dan 7 Desember 2021. 

Simulasi pada 27 Oktober 2021 dilakukan di Las Vegas Flight Academy di Henderson, Nevada, Amerika Serikat. Adapun simulasi pada 7 Desember 2021 dilakukan di NAM Training Center di Jakarta. 

Kedua simulasi dilakukan dengan menggunakan data yang tersedia dari unduhan FDR dan CVR pesawat.

Hasil simulasi di Las Vegas mendapati bahwa simulator tidak bereaksi mirip dengan situasi Sriwijaya Air SJY 182 selama terjadi ketidakseimbangan akibat perbedaan posisi throttle. Didapati pula bahwa tuas dorong tidak dipantau ketat oleh pilot selama penerbangan. 

Simulasi di Jakarta mendapati situasi yang mendekati kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182. Namun, sejumlah tujuan simulasi tidak bisa terpenuhi karena ada perbedaan konfigurasi antara simulator dan pesawat yang jatuh. 

Rincian hasil kedua simulasi akan dimasukkan dalam laporan akhir investigasi pula. Laporan akhir investigasi diperkirakan terbit paling lambat pada Januari 2023, mundur lagi dari perkiraan sebelumnya. 

Berikut ini naskah lengkap pernyataan sementara pertama hasil investigasi KNKT atas kecelakaan pesawat Boeing 737-500 bernomor registrasi PK-CLC yang digunakan Sriwijaya Air berkode penerbangan SJY 182:


Misteri kecelakaan Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182 masih belum juga sepenuhnya berjawab. CVR pun tampak menjadi kotak pandora yang sunyi sejauh ini. Jawaban misteri masih dinanti, berikut solusi agar tragedi tak perlu terulang lagi.

 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com