Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Airlangga-Andika Perkasa pada 2024, Pengamat: Sulit, Golkar Isinya Pendekar Semua

Kompas.com - 12/01/2022, 16:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpandangan bahwa duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Panglima TNI Andika Perkasa dalam Pilpres 2024 berat untuk diwujudkan.

Hanya saja, menurutnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang membuka peluang tersebut masih bisa mengusahakan agar duet Airlangga-Andika terjadi.

"Berat duet ini bisa terjadi, tapi bisa diusahakan," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Hendri memiliki sejumlah alasan mengapa duet Airlangga-Andika ini berat untuk diwujudkan pada Pilpres 2024.

Baca juga: Golkar Buka Peluang Duet Airlangga-Andika Perkasa di Pilpres 2024, Sebut Sebagai Paket Menarik

Pertama, dari sisi Partai Golkar sendiri perlu memastikan bahwa betul-betul mengusung Airlangga sebagai calon presiden (capres) 2024. Sebab, menurut dia, ada banyak potensi capres di Golkar yang bisa saja justru saling bertarung memperebutkan posisi bakal calon presiden, tidak hanya Airlangga.

"Walaupun dia (Airlangga) salah satu calon kuat, tapi Golkar ini isinya pendekar semua. Jadi belum tentu ketum itu bisa maju sebagai calon presiden," ujar dia.

Baca juga: Cerita Mahfud MD Ada Dirjen Mundur karena Dimintai Setoran Rp 40 Miliar oleh Menteri

Dia mengingatkan bagaimana pengalaman Golkar ketika menentukan siapa yang bakal diusung untuk maju dalam pilpres.

Hendri menyebut sejumlah nama di Golkar, misalnya mantan Ketum Partai Golkar Akbar Tanjung yang justru dikalahkan oleh Wiranto dalam Konvensi Partai Golkar 2004.

Padahal, kala itu, Wiranto merupakan Ketua Umum Partai Hanura. Ia keluar sebagai pemenang konvensi dan menjadi capres yang diusung koalisi Partai Golkar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com