Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita soal Desain Istana Negara Baru, Nyoman Nuarta Bilang Presiden Jokowi Minta "Botanical Garden"-nya Diperluas

Kompas.com - 06/01/2022, 11:12 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desainer Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur, Nyoman Nuarta menceritakan gambaran lebih rinci mengenai kompleks bangunan yang dirancangnya itu.

Menurut Nyoman, berdasarkan desain yang dibuatnya, Kompleks Istana Negara baru semula akan dibangun pada lahan seluas 55 hektare.

Akan tetapi, Presiden Joko Widodo meminta agar luasnya ditambah untuk mengakomodasi botanical garden yang lebih besar.

"Sekarang di gambar (desain) luasnya 55 hektare, tetapi hasil pertemuan kemarin Pak Presiden ingin hutannya, yang dibuat kebun raya itu diperluas," ujar Nyoman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/1/2022).

"Akhirnya disetujui luas menjadi 100 hektare. Jadi nambah 50 hektare lagi. Presiden ingin agar di bagian kiri, kanan, dan depan nanti dibuat untuk hutan hijau," ucap dia.

Baca juga: DPR-Bappenas Studi Banding Ibu Kota Baru ke Kazahkstan, Imbauan Jokowi Diabaikan?

Nyoman mengungkapkan, lokasi yang menjadi tempat pembagunan Istana Negara IKN sebelumnya merupakan hutan produksi yang ditanami pohon Eukaliptus.

Setelah hutan tersebut digunakan untuk mendukung produksi kertas, kondisinya menjadi gundul.

"Sehingga harus ditanami lagi. Nanti kalau bisa pohon Eukaliptus jangan dihilangkan," ucap Nyoman.

Sementara itu, untuk desain bangunan Istana Negara IKN, Nyoman menekankan konsep fungsional dan modern sesuai kebutuhan negara saat ini.

Dari bagian depan, kata dia, ada lapangan upacara di halaman istana dengan luas 1 hektare lebih.

Baca juga: Disetujui Jokowi, Desain Istana Negara IKN Karya Nyoman Nuarta Banjir Pujian

Sebagai informasi, lanjut Nyoman, lokasi istana merupakan tanah berbukit-bukit. Dengan demikian, untuk membangun lapangan upacara, harus ada proses perataan tanah terlebih dulu.

Kemudian, ada ruang kredensial yang menurut Nyoman berada di bangunan paling depan.

"Kalau di gambar itu ada yang di depan. Yang ada kolom-kolom banyak itu kredensial. Di mana nanti ruang itu adalah ruang formal tempat presiden menerima tamu-tamu negara. Penghormatannya di situ. Itu besar," ucap dia.

Kemudian, kantor presiden berada di bangunan dengan bentuk seperti sayap Burung Garuda.

Kantor presiden ini dirancang memiliki luas 8.000 meter persegi

Selain itu, ada bangunan paviliun yang rencananya sebagai tempat tinggal presiden.

Lalu, ada masjid, gedung edukasi, dan museum.

Baca juga: Fakta Terkini Ibu Kota Baru di Kalimantan, Salah Satunya Kepala Daerah Diangkat Presiden

Desain kompleks bangunan Istana Negara IKN telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo pada Senin (3/1/2022).

Persetujuan itu didapatkan setelah proses menyusun desain selama dua tahun dan selesai dipaparkan kepada Presiden Jokowi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com