Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Omicron, Satgas Covid-19 Prioritaskan 2 Langkah Mitigasi

Kompas.com - 30/12/2021, 16:19 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

 

KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berupaya memperketat pengawasan pintu perbatasan melalui transportasi laut dan memastikan karantina berjalan dengan baik.

Kedua upaya tersebut dilakukan menyusul merebaknya varian Omicron di Indonesia, terutama di Batam. Sebab, telah ditemukan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) palsu yang dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia sehingga menambah risiko penyebaran Covid-19.

Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Fajar Setyawan mengatakan, setiap orang yang datang, terutama PMI dari Malaysia dan Singapura, diharuskan mengikuti entry test.

“Selain itu, kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Cegah Penularan Omicron, Pemerintah Fokus Evaluasi Pengawasan Karantina Sesuai SE Satgas

Pernyataan tersebut Fajar sampaikan saat rapat koordinasi (rakor) bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Kamis.

Seperti diketahui, Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19.

“Saat ini rata-rata kedatangan harian mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia,” ucap Fajar.

Terkait ketersediaan tempat karantina, ia menjelaskan, diperlukan 2.750 tempat tidur baik dari pemerintah maupun hotel di Batam. Sementara itu, ketersedian tempat tidur yang ada hanya 2.712, sehingga kurang 38 tempat tidur.

Baca juga: Satgas Covid-19: Semua Pelaku Perjalanan Internasional Wajib Karantina

Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimal, masih terdapat kekurangan tempat karantina Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” tutur Fajar.

Adapun keterisian tempat tidur karantina saat ini, imbuh dia, baik untuk PMI, pelajar, dan aparatur sipil negara (ASN) di Batam mencapai 95 persen. Sementara itu, persentase keterisian tempat tidur untuk hotel sebesar 32 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif Covid-19.

Baca juga: Total, Ada 103 Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Omicron di Premier League

“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif didapat saat tes PCR kedua. Ini menunjukkan karantina sepuluh hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah,” ujarnya.

Wiku mengklaim, dari kasus penularan Covid-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil whole genome sequencing (WGF) belum menemukan satupun varian Omicron.

Menurutnya, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam yang harus diperketat adalah penjagaan perbatasan. Hal ini mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Pemprov Jatim Siapkan 3 Tempat Isoter dan Hotel bagi PMI

“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru (Nataru)," ucap Wiku.

Pemerintah sendiri tidak pernah lelah mengimbau masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Adapun prokes yang dimaksud harus sesuai himbauan Satgas Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com