JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo baru saja mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 27 Tahun 2021 yang berisi dorongan bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN) ikut serta dalam pelatihan komponen cadangan.
Dorongan bagi ASN untuk turut serta dalam pelatihan komponen cadangan dalam rangka mendukung upaya pertahanan negara. Meski demikian, pelatihan ini bersifat terbuka/sukarela.
Lantas, apa saja isi pelatihan komponen cadangan itu? Rupanya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah meneken Peraturan Nomor 4 Tahun 2011 tentang kurikulum pelatihan komponen cadangan.
Masa pelatihan komponen cadangan
Pelatihan komponen cadangan meliputi program pendidikan dasar kemiliteran. Lama pelatihan yakni 600 jam pelajaran yang akan berlangsung selama 3 bulan.
Baca juga: Komponen Cadangan Bukan Wajib Militer, Pendaftaran Dibuka Sukarela
Dari 600 jam ini, 92 jam dipakai untuk pembinaan sikap dan perilaku, 508 jam sisanya untuk pembinaan pengetahuan dan keterampilan.
Meskipun bidang jasmani termasuk dalam materi pembinaan, namun sifatnya hanya untuk memelihara kebugaran, dan tidak akan dinilai/dievaluasi.
Di mana pelatihan diselenggarakan?
Pelatihan ini digelar di lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan TNI AD, AU, dan AL, maupun di kesatuan masing-masing angkatan/matra, dengan pembiayaan dari APBN.
Apa saja yang dilatih?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.