Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kilas Balik 2021, Satgas Covid-19 Paparkan Upaya Penanganan Pandemi di Indonesia

Kompas.com - 29/12/2021, 10:08 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

"Mempertahankan kasus agar tetap rendah dan mengendalikan kenaikan kasus sedini mungkin masih harus menjadi fokus utama kami di tahun yang akan datang," ucapnya.

Baca juga: Liburan Natal dan Tahun Baru, 10 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Covid-19

Dinamika dan tantangan hadapi pandemi

Sepanjang 2021, Indonesia telah mengalami berbagai dinamika dan tantangan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dinamika tersebut, diawali dengan lonjakan pertama pada Januari 2021, yang diikuti lonjakan kedua pada Juli lalu, hingga Desember saat ini yang dinyatakan terkendali.

Namun, patut disayangkan bahwa lonjakan kasus yang terjadi membuat masyarakat harus kehilangan kerabat, keluarga, hingga sanak saudara.

Untuk itu, Wiku kembali mengajak masyarakat melihat kilas balik penanganan pandemi di Indonesia pada 2021.

Baca juga: Nasib Penanganan Pandemi di Tengah Kontestasi

Kilas balik tersebut bertujuan sebagai pembelajaran agar korban tidak terus bertambah pada hari ke depan. Dengan begitu, Indonesia dapat terbebas dari pandemi dan mencapai endemi Covid-19 pada 2022.

"Sudah sepantasnya kita bersama-sama memetik pelajaran penanganan pandemi satu tahun ini, terutama sebagai pondasi dalam memantapkan langkah bersama menuju 2022 yang produktif aman Covid-19," ujar Wiku.

Apabila melihat kembali kasus positif, lanjut dia, pada 2021 telah terjadi dua kali lonjakan. Pertama dimulai pada akhir 2020, dan terus meningkat mencapai puncaknya pada Senin (25/1/2021). Lonjakan ini berhasil diturunkan selama 15 minggu berturut-turut.

Saat itu, kata Wiku, lonjakan diatasi bersamaan dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan posko pada tiap desa dan kelurahan.

Baca juga: Respons HB X soal Rencana Pemerintah Pusat Terapkan PPKM Mikro di DIY

“Dampak kebijakan ini berhasil menurunkan kasus hingga 70,5 persen dari puncak kasus pertama, dan mencapai titik kasus terendah pada pertengahan Mei,” ucapnya.

Selanjutnya, imbuh Wiku, lonjakan kedua puncaknya pada Juli. Penyebab lonjakan ini karena adanya peluang penularan varian Delta akibat tingginya mobilitas selama periode Idul Fitri 2021.

Kasus melonjak signifikan hingga mencapai puncaknya sebesar 1200 persen dari titik terendah pada Mei, hanya dalam waktu sembilan minggu.

"Kebijakan peniadaan mudik saat itu, nyatanya tidak cukup menurunkan mobilitas penduduk," ucap Wiku.

Baca juga: 461.626 Kendaraan Diputarbalikkan Selama Peniadaan Mudik, 835 Travel Gelap Ditindak

Kendati demikian, berkat usaha keras seluruh pihak khususnya peran aktif masyarakat, lonjakan kedua berhasil ditangani dan hingga kini telah turun selama 23 minggu berturut-turut.

Kabar baiknya lagi, kasus yang berhasil diturunkan hampir 100 persen yaitu 99,6 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan penambahan kasus positif pada Januari 2021, bahkan lebih rendah ketimbang periode sebelum lonjakan pertama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com