Listyo meminta jajarannya melakukan pembenahan. Ia mengatakan, penilaian ini harus diterima sebagai bagian dari kritik dan evaluasi bagi jajaran kepolisian.
“Tentunya ini adalah waktunya kemudian kita memperbaiki, berbenah untuk kemudian lakukan hal yang lebih baik untuk memenuhi harapan masyarakat,” kata dia.
Bukan sekali ini saja Listyo mewanti-wanti jajarannya berbenah diri dan bekerja lebih baik.
Pada akhir Oktober lalu, Listyo menyatakan tak akan segan menindak tegas pimpinan yang tidak mampu mengelola dengan baik anak buah mereka.
Baca juga: Soal Komitmen Potong Kepala, Kapolri Copot 9 Perwira untuk Dievaluasi
"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Listyo dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).
"Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang," imbuhnya.
Menurut dia, jika pimpinan bermasalah, maka anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula.
Karena itu, dia mengingatkan agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal-hal baik dan mampu bersikap tegas.
Baca juga: Dukung Kapolri untuk Potong Kepala Sekaligus Ekor Ikan yang Busuk
"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," ucap Listyo.
"Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri," tambah dia.
Merespons maraknya pembiaran oleh anggota kepolisian, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengusulkan agar Polri melakukan audit kerja berbasis personal, kesatuan atau satuan kerja.
Menurut Arsul, maraknya pemberitaan soal kasus pembiaran oleh polisi menunjukkan bahwa polisi tidak responsif dalam menindaklanjuti laporan warga.
"Kini warga masyarakat punya tuntutan terhadap polisi untuk responsif dan bekerja cepat," katanya saat dihubungi, Senin (27/12/2021).
Di sisi lain, lanjut Arsul, masih banyak polisi yang belum berubah pola kerjanya untuk menjadi polisi yang presisi sebagaimana visi Kapolri.