JAKARTA, KOMPAS.com - Profesionalitas polisi dipertanyakan. Belakangan, laporan warga tentang buruknya kinerja institusi Polri terus bermunculan.
Di media sosial, publik ramai-ramai melempar kritik melalui tagar #PercumaLaporPolisi, #ViralForJustice, dan #SatuHariSatuOknum.
Bagaimana tidak, berulang kali laporan warga atas dugaan kasus pidana mandek. Laporan itu baru diproses lagi setelah viral di media sosial.
Baca juga: [KALEIDOSKOP 2021] Fenomena No Viral No Justice, Banjir Kritik untuk Polri
Sedianya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mewanti-wanti jajarannya supaya bekerja dengan lebih baik. Namun, sekalipun sudah diperingatkan, masih saja terdengar kabar tak sedap mengenai kinerja polisi.
Kasus terbaru yang menuai kritik publik datang dari seorang ibu di Bekasi yang diminta poliisi menangkap sendiri pelaku pencabulan anaknya.
Hal itu bermula saat DN (34), ibu korban, melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota pada 21 Desember 2021. Pelakunya adalah A (35) yang merupakan tetangga korban.
Mendengar kabar dilaporkan, A pun hendak kabur ke Surabaya. DN yang mengetahui rencana A kabur memberitahukan ke polisi dan meminta petugas untuk segera melakukan penangkapan.
Baca juga: Di Balik Gaya Politik PSI yang Terus Sindir Anies Baswedan
"Saya bilang (ke polisi) kalau pelakunya mau kabur ke Surabaya, tapi saat itu polisi tidak bisa bertindak karena alasan belum ada surat perintah penangkapan," kata DN, dikutip Kompas.com dari Tribun Jakarta, Senin (27/12/2021).
Petugas kepolisian saat itu justru menyuruh DN dan keluarga menangkap sendiri pelaku. Ucapan polisi itu ternyata benar-benar dilakukan lantaran DN khawatir pelaku kabur.
Ketika itu, pelaku nyaris kabur ke Surabaya dengan menggunakan kereta api. Beruntung, DN dan keluarga cepat bertindak mengamankan pelaku.
Baca juga: KPK: TNI Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Helikopter AW-101
Sebelum kasus DN, pada pertengahan Desember lalu cerita warganet bernama Meta Kemala (32) juga sempat membuat publik geram.
Pasalnya, laporan Meta ditolak petugas Kepolisian Sektor Pulogadung, Jakarta Timur, usai menjadi korban perampokan.